Senin 28 Oct 2013 08:48 WIB
Formula 1 (F1)

Mimpi Vettel Kejar Schumacher

Sebastian Vettel
Foto: thesun.co.uk
Sebastian Vettel

REPUBLIKA.CO.ID, “Kamu bergabung dengan legenda-legenda besar F1,” bunyi sambungan radio dari tim Red Bull Racing kepada Sebastian Vettel. Pembalap asal Jerman itu pun membalas, “Luar biasa, hampir tak bisa dipercaya. Kita berhasil, yes!”

Itulah rekaman pembicaraan antara tim Red Bull Racing dan pembalap berusia 26 tahun itu saat Vettel melintasi garis finis dan tampil sebagai yang terdepan di GP India, Ahad (27/10) waktu setempat. Vettel langsung melakukan selebrasi di garis finis. Dia bersujud di depan RB9, rancangan Adrian Newey. Ini sebagai bentuk penghargaan terhadap kerja keras Newey dan tim Red Bull.

Dengan kemenangan pada seri ke-16 musim ini, Vettel kembali menorehkan sejarah. Setelah mencatatkan diri sebagai pembalap termuda yang pernah menjuarai gelaran F1, Vettel sukses meraih gelar juara dunia F1 selama empat kali berturut-turut.

Vettel pun menyamai torehan Alain Prost dan Juan Manuel Fangio. Tapi, yang terpenting, raihan Vettel ini kian membuatnya dekat dengan catatan sejarah Michael Schumacher. Legenda balap F1 asal Jerman itu lima kali menjadi juara dunia F1 secara berturut-turut pada 2000-2004.

Sebelum balapan India dimulai, Vettel membutuhkan torehan poin maksimal demi bisa menjauh dari kejaran pembalap Ferrari, Fernando Alonso, di papan klasemen sementara pembalap. Torehan sejarah seolah berpihak pada Vettel.

Juara bertahan F1 itu selalu mampu tampil dominan jika berlaga di GP India. Sejak GP India disertakan di agenda F1 pada 2011, Vettel selalu mampu menjadi yang tercepat di sirkuit sepanjang 5.125 km tersebut.

Begitu pula pada musim ini. Vettel tampil dominan sejak fase kualifikasi dan balapan. Perpaduan taktik pergantian ban dan kemampuan Vettel menjadi kunci kemenangan Vettel di GP India. Salah satunya saat Vettel masuk ke pit stop pada lap ketiga dan mengganti bannya dengan ban jenis medium.

Strategi ini berjalan dengan baik. Selepas lap ketiga, Vettel terus memperbaiki posisinya. Vettel pun kembali masuk ke pit stop pada lap ke-33, disusul rekan setimnya, Mark Webber. Dominasi Vettel terus berlanjut.

Bahkan, pada dua lap terakhir, Vettel mampu unggul dua detik dari tempat kedua, pembalap Mercedes, Nico Rosberg. Akhirnya, Vettel mengunci kemenangan keenamnya secara berturut-turut musim ini dengan catatan waktu satu jam 31 menit 12 detik. Kemenangan yang sekaligus mengantarkan dirinya ke tangga juara. Rosberg finis di tempat kedua dan pembalap Lotus-Renault, Romain Grosjaen, di posisi ketiga.

Dengan tambahan 25 poin, torehan angka Vettel sudah tidak mampu dikejar oleh pesaing-pesaingnya, terutama Fernando Alonso dari Ferrari, meski balapan masih tersisa tiga seri lagi. “Bagaimana perasaan saya? Ini adalah salah satu hari terbaik dalam hidup saya,” kata Vettel seusai balapan seperti dikutip Crash.

Vettel mengatakan, musim ini berjalan tidak mudah. Banyak keraguan bahwa dia bisa kembali menjadi juara dunia. Namun, Vettel mengatakan, dia bisa menjawabnya di trek. “Tim telah bekerja dengan baik, mobil ini sangat fenomenal, saya tidak bisa meminta lebih lagi,” ujar dia.

Perjalanan Vettel pada musim ini memang tidak semulus pada musim lalu. Kontroversi soal strategi penggunaan ban menjadi kendala terbesar pembalap kelahiran Heppenheim, Jerman, itu untuk mempertahankan gelarnya. Begitu pula persaingan yang dihadirkan Fernando Alonso dan Lewis Hamiton di Mercedes. Namun, secara perlahan, Vettel mampu bangkit.

Vettel sempat tidak bisa melanjutkan balapan di GP Inggris, akhir Juni silam. Namun, dia membuktikan kualitasnya pada seri selanjutnya, GP Jerman. Di tanah kelahirannya itu, Vettel kembali finis terdepan. Naik podium seusai finis di tempat ketiga pada GP Hungaria, Vettel akhirnya kembali ke jalur kemenangan di GP Belgia. Kesuksesan itu pun berlanjut hingga empat seri ke depan, GP Italia, Singapura, Korea, Jepang, dan terakhir, India.

Dari 16 seri yang telah digelar pada musim ini, Vettel berhasil tampil 10 kali di podium teratas. Namun, kabar miring soal kemampuan Vettel pun terus mengemuka. Kritik paling tajam menyebutkan, Vettel bukanlah pembalap terbaik dan masih belum layak menjadi juara.

Kesuksesan pembalap yang memulai karier di F1 bersama tim BMW Sauber itu lebih disebabkan oleh teknologi mobil Red Bull yang lebih baik dibanding tim-tim lain. Insinyur Red Bull, Adrian Newey, dianggap sosok kunci kesuksesan Vettel tersebut. Newey juga yang merancang mobil Red Bull ketika Vettel menjadi juara pada 2010, 2011, dan 2012.

Vettel juga dianggap belum bisa melepaskan diri dari bayang-bayang Schumacher. Dia pun kerap dibandingkan dengan dominasi Schumacher di dunia balap F1 pada era 1990-an. Bahkan, ada yang meragukan Vettel dapat menyamai kemampuan mantan pembalap Ferrari tersebut.

Namun, anggapan ini ditolak oleh salah satu pengamat F1 asal Inggris, Martin Brundle. Dia mengatakan, mobil Ferrari Schumacher lebih mendominasi dibanding Red Bull pada era 1990-an. “Rekan setim Schumacher lebih dikontrol oleh tim ketimbang dengan yang didapatkan Vettel saat ini,” kata Brundle seperti dikutip the Guardian.

Brundle pun menambahkan, pemilihan Red Bull terhadap Vettel tentu bukan tanpa alasan, melainkan kualitas yang dimiliki Vettel. “Tentu dia mendapatkan mobil terbaik dan tim terbaik. Pembalap hebat itu seperti magnet, sama seperti situasi yang dihadapi Prost dan Senna.”

Rekan setimnya di Red Bull, Mark Webber, juga mengakui keperkasaan Vettel. Vettel telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dan merupakan pembalap yang konsisten. “Dia bisa menggunakan ban pirelli dan memaksimalkannya. Dia bisa menang di balapan yang mungkin sulit dan menang.”

Schumacher pun mendukung Vettel untuk memecahkan rekornya. “Saya akan sangat bahagia buat Sebastian jika dia bisa memecahkan rekor saya karena dia adalah pemain dan itu seperti menerima keluarga baru.” n c90 ed: ratna puspita

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement