REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta kepastian rencana penutupan sejumlah rute penerbangan maskapai PT Merpati Nusantara Airlines. Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Herry Bakti S Gumay mengatakan, setiap maskapai diwajibkan memberitahukan penutupan rute pesawatnya.
Menurut Herry, pemilihan rute penerbangan yang akan ditutup sepenuhnya adalah hak maskapai penerbangan. ''Kalau tidak mampu (melayani), ya bagaimana,'' ujar Herry, Selasa (29/10). Dia menyampaikan hal itu menanggapi informasi mengenai adanya pengajuan penutupan beberapa rute penerbangan dari Merpati.
Direktur Angkutan Udara Direktorat Perhubungan Udara Kemenhub, Djoko Murjatmodjo menambahkan, hingga kini pihaknya belum mendapatkan rute-rute yang akan ditutup oleh Merpati. Dia memperkirakan Merpati masih melakukan evaluasi terhadap rute-rute penerbangannya.
Sementara, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub Bambang S Ervan mengatakan, menurut aturan yang ada, setiap maskapai yang akan menghapus rute penerbangannya wajib memberi tahu Kementerian Perhubungan. Jika tanpa pemberitahuan dalam 21 hari, maka rute bersangkutan benar-benar ditutup.
Merpati merupakan BUMN penerima penyertaan modal negara (PMN) Rp 561 miliar pada 2011. Maskapai rute perintis ini memiliki utang Rp 5 triliun kepada sejumlah perusahaan, di antaranya PT Pertamina, PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, serta PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Merpati berencana melunasi setengahnya pada 2014 dan sisanya pada 2016.
Pada April 2013, Kementerian BUMN berkomitmen membentuk Tim Restrukturisasi Merpati untuk mempercepat penyelesaian utang perusahaan. Tim berupaya merestrukturisasi utang Merpati dengan meminta penjadwalan utang kepada kreditur swasta dan kemungkinan mengkonversi utang (debt to equity swap) menjadi saham pemerintah.
Menanggapi rencana penutupan sejumlah rute, Merpati memastikan tidak ada rute penerbangannya yang akan ditutup. Bahkan, Merpati baru saja menambah rute penerbangannya. Sekretaris Perusahaan PT Merpati Nusantara Airlines Riswanto mengatakan, Merpati masih aktif di Nusa Tenggara Timur (NTT). "Baru buka jalur ke Atambua," kata dia, kemarin.
Riswanto mengatakan, Merpati memang sedang defisit, namun pihaknya sama sekali tidak mengajukan penghapusan rute penerbangan. Riswanto belum bisa memberikan data total rute penerbangan dan biaya operasionalnya. Dia meminta semua pihak mendukung Merpati. Merpati memastikan tetap maksimal melayani para penumpangnya. n aldian wahyu ramadhan/antara ed: m ikhsan shiddieqy
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.