Rabu 30 Oct 2013 08:58 WIB

Risiko Cuaca Meningkat

Red: Zaky Al Hamzah
Bersepeda motor saat hujan. Ilustrasi.
Foto: ROL
Bersepeda motor saat hujan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Bencana akibat kondisi cuaca di sejumlah daerah mulai terjadi. Intensitas hujan tinggi di Pulau Sumatra bagian selatan dan sebagian Pulau Jawa memicu banjir dan longsor. Sementara, kekeringan di Jawa Tengah mulai menyebabkan krisis air bersih dan penurunan produksi pangan. Masyarakat perlu menyiapkan antisipasi cuaca di wilayahnya masing-masing.

Memasuki akhir Oktober 2013, intensitas hujan meningkat di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kondisi ini menyebabkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menetapkan belasan kecamatan dalam kategori rawan longsor dan empat kecamatan rawan banjir. Penetapan kategori rawan itu karena kawasan tersebut memiliki tingkat kecuraman tinggi.

"Daerah-daerah tersebut berada pada topografi yang berbukit-bukit. Bahkan, ada daerah yang tingkat kecuramannya rata-rata sebesar 25 derajat," kata Sekretaris Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Sri Ucu Sukmawati, Selasa (29/10). Masyarakat di daerah rawan longsor sudah mendapat penyuluhan agar selalu waspada.

Pada Sabtu (26/10), longsor yang terjadi di Perumahan Pondok Hijau, Desa Ciwaruga, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, menyebabkan satu orang meninggal dan tiga orang luka berat. Longsor terjadi akibat robohnya tanggul penahan beton bangunan.

Di Yogyakarta, curah hujan berintensitas tinggi juga meningkatkan potensi banjir lahar di sungai berhulu Gunung Merapi. Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPTTKG) Subandriyo mengatakan, masyarakat di sekitar 11 sungai yang kemungkinan dilewati lahar perlu waspada. Dia memastikan peralatan untuk pemantauan lahar Merapi masih berjalan dengan baik. n lilis sri handayani/neni ridarineni/riga nurul iman/fenny melisa/antara

Informasi lengkap berita di atas serta berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement