REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Irwan Kelana
Kapsion foto: Bank BRI menjadi penyalur KUR terbesar.
(kredit foto: Antara)
Lebih 80 persen kredit BRI ditujukan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Dalam suatu kesempatan, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Syarief Hasan mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara sukses dalam menjalankan kredit mikro. “Kita sering lupa bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki institusi perbankan mikro paling sukses di dunia. Bahkan bank yang bergerak di keuangan mikro kita tahan terhadap krisis dan mencetak laba terbesar secara nasional,” ujar Menkop beberapa waktu lalu.
Menkop mencontohkan di Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk saat ini telah menjadi laboratorium keuangan mikro dunia dan sebagai penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) terbesar nasional. “BRI juga sebagai pencetak laba terbesar nasional,” pungkas Menkop.
Direktur Utama Bank BRI Sofyan Basir mengatakan, Bank BRI sepanjang tahun kebanjiran orang asing yang datang belajar keuangan mikro di BRI. “Saking banyaknya, kita buat unit khusus yang menangani orang asing belajar keuangan mikro di BRI,” ujar Sofyan.
Sofyan mencontohkan, dua produk BRI yang menjadi primadona yakni Simpedes dan Kupedes. “Simpedes untuk simpanan atau tabungan sedangkan Kupedes untuk pinjaman usaha dan sebagainya. Keduanya eksposurnya selalu naik tajam. Saat ini nasabah kedua produk itu mencapai lebih dari 30 juta orang di seluruh Indonesia,” papar Sofyan beberapa waktu lalu.
Keberpihakan Bank BRI terhadap usaha mikro kecil menengah (UMKM) memang bukan sekadar jargon. Bank tertua di Indonesia yang didirikan pada 16 Desember 1895 tersebut terus memegang komitennya untuk membiayai UMKM. Terbukti, dari Rp 391,8 triliun jumlah kredit yang disalurkan per Juni 2013, sektor UMKM mendapat porsi sebesar Rp 286,8 triliun atau lebih dari 80 persen.
Menurut Sekretaris Perusahaan BRI Muhamad Ali, besarnya penyaluran kredit BRI untuk sektor UMKM didukung jumlah jaringan unit kerja BRI yang terus bertambah. “Hingga Juni 2013, BRI telah memiliki lebih 9.300 unit kerja yang didukung 65.000 jaringan e-channel , tersebar di seluruh pelosok Indonesia dan terkoneksi secara realtime online,” kata Muhammad Ali, Ahad (6/10).
Ia mengungkapkan, kontribusi kredit mikro BRI dalam portofolio kredit BRI terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Begitu pun dalam sisi pengumpulan dana pihak ketiga (DPK). “Per Juni 2013, produk simpanan Simpedes BRI mencapai Rp 111,14 triliun,” ungkapnya.
Direktur Bisnis UMKM Bank BRI, Djarot Kusumayakti mengatakan tahun 2013 BRI menargetkan kredit UMKM tumbuh 25 persen. Dengan pertumbuhan itu maka porsi UMKM akan berada di kisaran 75-80 persen dari komposisi kredit BRI pada tahun ini. “Dengan demikian, posisi tersebut akan melebihi porsi kredit UMKM dari total kredit perseroan pada posisi Juni 2013 yang mencapai 72,5 persen,” tuturnya.
Salah satu peran penting yang dimainkan oleh BRI adalah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR). BRI merupakan bank penyalur KUR terbesar. Hingga Juli 2013, jumlah KUR yang disalurkan BRI mencapai Rp 75,98 triliun atau 61,64 persen dari total KUR nasional. “KUR tersebut sudah disalurkan kepada 8,4 juta nasabah atau 92,37 persen dari total nasabah KUR nasional,” kata Muhammad Ali.
Tak berhenti sampai di situ. BRI terus melebarkan sayapnya membiayai usaha mikro. Salah satunya adalah menggandeng jaringan waralaba minimarket Alfamart. “Melalui kerja sama tersebut, Bank BRI mengincar pembiayaan bagi sekitar 90.000 usaha mikro di sekitar gerai waralaba minimarket Alfamart,” kata Djarot.
Djarot mengemukakan, kerja sama tersebut merupakan pengembangan program kemitraan yang telah dilakukan Alfamart sejak 2007. Program bernama Store Sales Point (SSP) itu bertujuan mendukung keberlangsungan UMKM milik masyarakat. “Saat ini, BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp 60 miliar untuk 14 ribu pengusaha kecil binaan Alfamart,” ungkap Djarot.
Kerja sama BRI dengan Alfamart sangat strategis. Tidak hanya untuk mendukung permodalan anggota SSP, tapi juga perluasan pasar produk-produk SSP ke pasar ASEAN. Seperti dikatakan General Manager SSP Alfamart, Willianto Susilo, Alfamart berencana ekspansi ke ASEAN pada 2014. Hal itu berarti membuka peluang pemasaran produk dari UMKM binaan Alfamart dan BRI yang sudah berinovasi akan semakin luas ke pasar ASEAN. Ini merupakan salah satu langkah penting UMKM dalam menyambut datangnya ASEAN Economic Community (AEC) yang dimulai tahun 2015. N
Fakta Angka
Rp 268,8 Triliun
Jumlah kredit BRI yang disalurkan kepada UMKM.
Fakta Angka
Rp 75,98 Triliun
Jumlah KUR yang telah disalurkan oleh BRI hingga Juli 2013.