REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Pemerintah berharap Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bisa menggandeng pebisnis pemula untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, upaya menggandeng pebisnis, terutama sangat penting mengingat perekonomian di dunia mengalami penurunan.
“Padahal, banyak yang perlu diselesaikan dalam situasi sekarang ini, seperti menjaga pertumbuhan ekonomi, mengatasi defisit, menjaga daya saing, dan menjaga iklim investasi,” kata Hatta dalam acara pembukaan rapat pimpinan nasional Kadin se-Indonesia di Palembang, Jumat (1/11).
Hatta melanjutkan, saat ini daya saing produksi Indonesia masih lemah, terutama untuk produk ekspor. Karena itu, perlu meningkatkan hilirisasi agar perekonomian Indonesia semakin meningkat. Dalam meningkatkan pertumbuhan, pemerintah terus memberikan kemudahan sehingga perkembangan ekonomi akan lebih baik lagi. Namun, dalam mendorong perekonomian, Kadin bisa berperan lebih banyak, terutama mengajak pebisnis pemula untuk mengembangkan usahanya.
Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto mengatakan, rapimnas yang dilaksanakan sekarang ini diharapkan dapat memberikan rumusan-rumusan mengenai kemudahan dalam berinvestasi. Memang, kata Suryo, kondisi perekonomian yang sedang lesu saat ini masih akan berlanjut hingga 2014. Namun, Indonesia diharapkan tetap menjadi tempat yang menarik untuk berinvestasi.
Mengenai dukungan terhadap pebisnis pemula dan usaha kecil menengah, Kadin mengucurkan dana Rp 1,4 miliar untuk bantuan modal kerja usaha kecil dan menengah di Tanah Air. Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perbankan dan Finansial P Roeslani menyatakan, dana tersebut di antaranya dikucurkan di Sumatra Selatan sebesar Rp 450 juta.
Dia mengatakan, kucuran dana tersebut penting karena di tengah dinamika ekonomi Indonesia yang mengalami penurunan, pelaku usaha kecil memerlukan permodalan. “Usaha kecil menengah (UKM) menjadi salah satu penopang ekonomi ketika krisis sehingga perlu diperkuat melaui bantuan permodalan,” katanya.
Selain itu, selama ini sebagian besar pelaku ekonomi skala kecil memang mengalami kendala pendanaan untuk meningkatkan daya saing. Padahal, potensi usaha kecil yang ada di daerah sangat dahsyat guna menopang perekonomian daerah tersebut.
Berkaitan dengan itu, Kadin merekomendasikan kepada para pelaku usaha kecil dan menengah untuk bisa mengakses permodalan melalui lembaga nonperbankan. Menurut Roeslani, Kadin melalui program klinik bisnis usaha kecil menengah daerah selama ini tidak hanya memberikan jaminan modal kerja, tetapi juga berupaya mengedukasi para pelaku usaha. “Jadi, kalau sebelumnya pelaku usaha kecil dan menengah kurang kuat sehingga nantinya diharapkan bisa memiliki keuangan yang lebih baik,” katanya.n antara ed: eh ismail
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.