REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Timnas senior masih memiliki asa untuk lolos kualifikasi Piala Asia 2015. Walaupun langkah terbilang berat, skuat Garuda optimistis mampu membuka peluang dengan memetik hasil maksimal di kandang timnas Cina pada 15 November.
Indonesia menempati peringkat buncit Grup C dengan raihan satu poin dari tiga pertandingan. Dengan tiga laga tersisa, peluang yang paling memungkinkan bagi Indonesia adalah mengejar posisi runner-up untuk dapat menyegel tiket putaran final. Posisi dua ditempati Cina dengan torehan empat poin. Indonesia bisa menggusur Cina apabila meraih kemenangan dengan skor minimal tiga gol tanpa balas.
Timnas bertolak dari Tanah Air pada Kamis (7/11) malam dengan bermaterikan 24 pemain. Boaz Solossa dkk akan lebih dulu melakoni uji coba di Korea Utara dengan melawan klub lokal, April 25 Sports Club, di Yanggakdo Stadium, Pyongyang, pada Sabtu (9/11).
Striker timnas Indonesia Samsul Arif optimistis Indonesia bisa membekap Cina demi menjaga peluang. Ia menilai, permainan skuat Garuda semakin meningkat setelah melakukan persiapan panjang dan melakoni uji coba. “Kami sangat optimistis dan bertekad pulang dengan poin penuh untuk memberi kebahagiaan untuk masyarakat Indonesia,” kata Samsul Arif seusai mengikuti sesi latihan terakhir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Kamis (7/11) pagi.
Samsul langsung menunjukkan kontribusi saat dipasang pelatih Jacksen Ferreira Tiago dalam laga uji coba melawan Kirgistan. Pemain Persela Lamongan itu menciptakan dua assist dalam dua gol pembuka timnas yang dicetak Zulham Zamrun. “Insya Allah permainan tim akan lebih meningkat melawan Cina, terutama dalam hal kerja sama,” ujar dia.
Nada optimisme juga dilontarkan Boaz Solossa. Menurut Boaz, persiapan jangka panjang yang dilakukan timnas sejak pertengahan Oktober meningkatkan kekompakan permainan timnas. “Kami saling mengerti permainan satu sama lain. Kami sudah sangat siap meraih poin di Cina,” tegas Boaz.
Boaz menilai, permainan Cina tidak lebih bagus ketimbang Indonesia. Penyerang Persipura Jayapura ini mengaku sudah mengantongi kelemahan Cina yang bisa dimanfaatkan pada laga nanti.
“Cina punya kelemahan yang bisa kita manfaatkan. Sebenarnya, pada laga pertama kemarin, kami berpeluang meraih kemenangan. Hanya, keberuntungan belum memihak,” ungkap Boaz. Pelatih timnas Indonesia Jacksen Ferreira Tiago menyiapkan segala hal untuk melakoni laga lanjutan melawan Cina. Selain terus mematangkan organisasi permainan, juru taktik asal Brasil tersebut telah menyiapkan lima pemain sebagai eksekutor bola-bola mati.
Hal tersebut terlihat dalam sesi latihan terakhir di SUGBK. Jacksen menunjuk Boaz Solossa, Raphael Maitimo, Ahmad Bustomi, Hasyim Kipuw, dan Ahmad Jufriyanto untuk mengasah kemampuan mengeksekusi bola-bola mati, baik itu melalui penalti maupun tendangan bebas.
Jacksen mengatakan, perlu menyiapkan segala hal untuk mengantisipasi semua kemungkinan serta memaksimalkan setiap kesempatan yang ada. “Situasi pertandingan tidak pernah bisa ditebak. Bisa saja kita mendapatkan hadiah penalti,” ujar Jacksen.
Sementara, mengenai pemilihan lima pemain tersebut, Jacksen mengatakan hal tersebut sudah berdasarkan pertimbangan matang. Kelima pemain itu dinilai memiliki kemampuan lebih dari pemain lainnya dalam hal eksekusi bola-bola mati. “Mereka juga yang selalu diandalkan klub masing-masing ketika mendapat peluang melalui bola-bola mati,” kata Jacksen menjelaskan. n satria kartika yudha ed: israr itah
Daftar 24 Pemain Timnas ke Korut dan Cina
Kiper: I Made Wirawan, Choirul Huda, Dian Agus Prasetyo
Bek: Tony Sucipto, Ngurah Wahyu, Fachrudin, Hasyim Kipuw, VIctor Igbonefo, Muhammad Roby, Ruben Sanadi, Beny Wahyudi, Supardi
Gelandang: Juan Revi, Achmad Jufriyanto, Raphael Maitimo, Ahmad Bustomi, Taufiq, Slamet Nurcahyono, Nur Iskandar
Penyerang: Zulham Zamrun, Tantan, Samsul Arif, Boaz Solossa, Titus Bonai
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.