REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Friska Yolandha
Satu bulan lalu, topan Haiyan memorakporandakan Filipina Tengah. Topan tersebut menewaskan lebih dari 5.700 warga Filipina dan 1.779 lainnya masih dinyatakan hilang. Akibat topan haiyan, sekitar 5,2 juta penduduk Filipina kehilangan pekerjaan.
Pemerintah Filipina kini telah kembali bekerja dan mengambil hikmah atas topan berkecepatan lebih dari 270 kilometer per jam tersebut. Administrator Kota Tacloban Tecson Lim mengatakan, badai Haiyan menjadi kesempatan bagi Tacloban untuk mengubah kota menjadi kota global yang tangguh akan perubahan iklim.
“Dan, kota kami mungkin bisa menjadi model bagi kota-kota lain,” ujar Lim dalam sebuah pernyataan, dikutip laman South China Morning Post, Senin (9/12). Membangun kembali kota yang hancur akan memerlukan waktu sekitar tiga tahun. Keberhasilan pembangunan kembali dengan konsep tata kota yang diidamkan ini akan sangat bergantung pada pemerintahan dan akses dana.