REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG — Korea Utara (Korut) akhirnya mengonfirmasi pemecatan Chang Song-thaek, Senin (9/11). Paman pemimpin Korut Kim Jong-un ini diberhentikan dari posisinya sebagai wakil ketua badan tertinggi militer dan sejumlah posisi penting lain di Partai Buruh. Chang dituduh terbukti melakukan serangkaian tindakan pidana, termasuk korupsi. “Chang dan para pengikutnya telah melakukan kerusakan luar biasa untuk partai dan revolusi kita,” ujar KCNA dalam sebuah laporan tentang pertemuan Ahad lalu.
Kantor berita Korut KCNA melaporkan, Ahad (8/11) lalu, biro politik Partai Buruh mengadakan pertemuan membahas masalah yang dihadapi Chang. Dalam pertemuan itu diputuskan Chang diberhentikan dari semua posisi pentingnya di Partai Buruh. Dia juga dicopot dari wakil Komisi Pertahanan Nasional, badan tertinggi militer di Korut.
KCNA melaporkan, pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un turut hadir dan memandu pertemuan itu. Foto Chang yang berada di ruangan pun akhirnya diturunkan oleh petugas berseragam. Chang dilaporkan telah melakukan serangkaian tindakan kriminal yang merugikan Korut. Mulai dari penyelewengan uang negara, korupsi, main perempuan, hingga penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan terlarang.
Dia selama ini dikenal sebagai orang kuat di balik berkuasanya Presiden Korut Kim Jong-un. Ia dianggap berperan cukup besar dalam proses naiknya Kim Jong-un ke kursi nomor satu Korut menggantikan Kim Jong-il (ayah Kim Jong-un). Kim Jong-il meninggal lantaran sakit pada 2011 silam.
Di awal masa kepemimpinan Kim Jong-un, Chang sempat disebut-sebut sebagai mentor sang pemimpin. Ini mengingat pengalaman Kim yang dianggap belum mumpuni.
Dalam dua tahun terakhir masa kepemimpinan Kim, selain bidang pertahanan, Chang juga bertanggung jawab atas kebijakan ekonomi untuk menarik investasi asing. Dia juga menangani perkembangan industri olahraga Korut yang merupakan salah satu proyek kesayangan Kim Jong un. Chang yang menikah dengan bibi Kim, Kim Kyong Hui (adik Kim Jong-il), juga memainkan peranan penting dalam membangun dialog dengan Cina.
Pemecatan Chang merupakan konflik politik terbesar pascawafatnya Kim Jong-il. Namun para ahli mengatakan, disingkirkannya Chang dari kepemimpinan di Korut justru akan meningkatkan kekuasaan Kim. Mereka juga menilai, pemecatan Chang sebagai tanda tumbuhnya kepercayaan diri Kim. Dia ingin mengonsolidasikan para pembantu utamanya yang lebih muda.
Kabar pemecatan Chang pertama kali dilaporkan oleh badan intelijen Korea Selatan pekan lalu. Intelijen menyinyalir dua anggota pembantu dekat Chang telah divonis karena terlibat kasus korupsi.
Media Korea Selatan (Korsel) mengatakan pada Jumat (6/11) lalu, seorang pria yang mengelola dana untuk Chang melarikan diri dan mencari suaka ke Korsel. Pria yang belum diketahui namanya itu, kini disembunyikan di sebuah lokasi rahasia di Cina oleh para pejabat Korsel.
Menurut para pejabat Korsel, apa yang dilakukan Chang akibat dari gaya hidup kapitalisnya. “Chang melakukan penyimpangan dan korupsi, dia juga menjalani kehidupan yang tak bermoral,” ujar mereka.
Setelah pemecatan Chang, Kim Jong-un dikabarkan akan melakukan sejumlah pemecatan pejabat senior Korut lainnya. Salah satu pemecatan yang cukup menonjol terjadi pada 2012 silam. Kala itu, Kim memecat Panglima Militer Korut Ri Yong-ho. Ri kabarnya dipecat akibat sering sakit-sakitan. Namun, para ahli berspekulasi Ri dipecat karena Kim ingin membentuk kembali struktur kekuasaannya. n gita amanda/ap/reuters ed: teguh firmansyah
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.