Jumat 10 Jan 2014 08:05 WIB
Peralihan Bandara

Maskapai Siap Terbang dari Halim

  Petugas memandu pesawat yang mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Selasa (7/1).    (Republika/Yasin Habibi)
Petugas memandu pesawat yang mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Selasa (7/1). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sejumlah maskapai nasional berbiaya murah (LCC) telah menyatakan kesiapaannya untuk terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Langkah ini diharapkan dapat membantu mengurangi kepadatan penumpang yang berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Citilink menjadi maskapai penerbangan pertama yang terbang dari Bandara Halim mulai Jumat (10/1). Chief Executive Officer PT Citilink Indonesia Arif Wibowo mengatakan, rute penerbangan yang berangkat dari Bandara Halim adalah Jakarta-Semarang (HLP-SRG) pulang pergi (PP), Jakarta-Yogyakarta (HLP-JOG) PP, dan Jakarta-Malang (HLP-MLG) PP.

Segala persiapan telah dilakukan bersama tim Citilink dan PT Angkasa Pura (AP) II sebagai otoritas Bandara Halim. Persiapan tersebut, di antaranya, check in counter dan sales counter Citilink sedangkan untuk bagage handling, sinar X, dan fasilitas pendukung lainnya sudah disiapkan oleh PT AP II.

Pihak call center Citilink telah menghubungi para penumpang dan calon penumpang untuk mengonfirmasikan perubahan jadwal dan bandara tujuan. Sehingga, dipastikan semua penumpang akan mendapatkan informasi yang jelas dan akurat.

Citilink pun telah menyosialisaikan kebijakan ini melalui berbagai media, yaitu media sosial, media massa, mitra biro perjalanan, dan seluruh kantor penjualan tiket. Termasuk, pengumuman dan imbauan di Bandara Soekarno-Hatta serta bandara-bandara di tiga kota itu, yaitu Bandara Achmad Yani di Semarang, Bandara Abdul Rachman Saleh di Malang, dan Bandara Adisucipto di Yogyakarta.

“Sosialisasi ini wajib dan penting kami lakukan agar penumpang Citilink (Citilinkers) yang terbang dari Jakarta menuju tiga kota ini tahu bahwa Citilink terbang melalui Bandara Halim. Begitupun sebaliknya,” ujarnya. Namun demikian, apabila masih terdapat penumpang yang salah tempat, pihak Citilink telah mengerahkan petugas di Bandara Soekarno-Hatta untuk melakukan penanganan.

Sementara itu, rute-rute penerbangan Citilink lainnya dari Jakarta menuju kota-kota lain di luar ketiga kota tersebut masih tetap beroperasi melalui Bandara Soekarno-Hatta. Hingga saat ini, Citilink mengoperasikan 24 armada Airbus A320 terbaru, dua di antaranya jenis Sharklets atau bersayap model sirip hiu. Seluruh armada tersebut melayani 22 rute domestik di 20 kota tujuan ke berbagai kota di wilayah Indonesia setiap harinya. Citilink melayani 110 frekuensi harian.

Selain Citilink, maskapai Lion Air pun mengaku siap melakukan penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma. Pihak maskapai masih mengkaji rute yang akan terbang dari Halim. Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan, pihaknya belum bisa memberitahukan kapan mulai beroperasi di Halim. “Secepatnya,” katanya.

Menurut Edward, pihaknya terus memantau perkembangan Bandara Halim menjadi pelabuhan udara komersial. Alasannya, agar pelaksanaannya bisa efektif. Dia mengungkapkan, ada dua poin utama yang dianalisis oleh maskapai berlogo singa itu. Pertama, melihat potensi dan karakteristik penumpang. Kedua, rute yang cocok dipindahkan ke sana.

Meskipun sudah siap untuk melayani penerbangan komersial, pemerintah masih belum menentukan besaran pajak bandara (airport tax) yang diterapkan di Halim. “Besaran airport tax masih kami bahas terus,” ujar Menteri Perhubungan EE Mangindaan.

General Manager PT Angkasa Pura (AP) II Bandara Halim Perdanakusuma Iwan Khrishadianto menyatakan, pihak bandara juga sedang menunggu surat keputusan (SK) untuk penentuan airport tax. Sebelum ada keputusan, pihak bandara tetap menggunakan tarif lama, yaitu airport tax sebesar 30 persen.

Iwan menambahkan, pihaknya akan bekerja sama dengan sejumlah perusahaan taksi di Jakarta. Hal ini bertujuan untuk menyediakan layanan transportasi yang nyaman dan aman bagi penumpang yang tiba di bandara tersebut. “Kami bermitra dengan sejumlah taksi, seperti Primadani, Cipaganti, Silver Bird, Blue Bird, dan Express,” ujarnya. n rr laeny sulistyawati/aldian wahyu ramadhan ed: fitria andayani

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement