REPUBLIKA.CO.ID, GETAFE — Getafe memilih bersikap realistis menatap leg kedua Copa del Rey menjamu Barcelona di Stadion Coliseum Alfonso Perez, Jumat (17/1) dini hari WIB. Tim berjuluk Los Azulones sadar sulit melaju ke perempat final setelah menelan kekalahan telak empat gol tanpa balas pada pertemuan pertama di kandang Barca.
Meskipun bersikap realistis, bukan berarti Getafe bakal menyerah begitu saja dalam pertandingan nanti. Jaimie Gavilian dan kawan-kawan tetap mengincar kemenangan demi mengembalikan moral bertanding.
Kiper Getafe Jordi Codina mengatakan memang tidak ada yang tidak mungkin di dalam sepak bola. Sesulit apa pun situasi pertandingan, sebuah tim bisa saja meraih keajaiban. Akan tetapi, bukan itu yang menjadi poin utama Getafe saat akan melawan Barca. “Terpenting, kami dapat meraih kemenangan demi mengembalikan moral dan keluar dari keterpurukan,” ungkap Codina, dilansir Marca, Rabu (15/1).
Saat ini, ujar Codina, moral pemain Getafe sedang terpuruk. Ini lantaran Getafe selalu memetik kekalahan pada empat laga terakhir La Liga. Bahkan, tiga dari empat kekalahan tersebut, Getafe tak mampu mencetak gol.
Karena itu, Codini percaya moral pemain akan bangkit jika mampu memetik kemenangan melawan Barcelona, tak peduli akan menang dengan skor telak ataupun tipis. “Kenyataannya, kami sedang dalam tren negatif. Kami harus bisa mengatasinya,” tambah dia.
Hal senada dilontarkan bek Getafe Rafa Lopez. Lopez menilai sangat sulit membalikkan keadaan setelah tertinggal agregat 0-4. Namun, Lopez bertekad untuk berjuang mati-matian demi mengakhiri tren negatif timnya. “Empat kekalahan beruntun adalah sesuatu yang sangat negatif. Kami harus bisa mengakhiri puasa kemenangan ini,” tegas dia.
Getafe memang wajar bersikap realistis. Sebab, tim asuhan Luis Garcia ini memiliki rekor buruk melawan Blaugrana. Barcelona tercatat meraih 10 kemenangan dari 11 pertandingan terakhir melawan Getafe dalam semua kompetisi.
Barca juga memiliki produktivitas gol tinggi. Barca selalu mencetak minimal empat gol ke gawang Getafe dari lima pertandingan terakhir dalam semua kompetisi. Pada leg pertama yang berlangsung pada Kamis (9/1), Barca sudah unggul sejak menit kesembilan melalui Cesc Fabregas. Barca menggenapkan keunggulan menjadi 4-0 melalui gol kedua Fabregas pada menit ke-63 dan dua gol Lionel Messi (menit 90 dan 92).
Pada ajang La Liga, Barca juga tampil superior. Skuat besutan Gerardo Martino ini membantai Getafe dengan skor 5-2 pada 22 Desember 2013. Padahal, saat itu Barca bertindak sebagai tim tamu.
Media terkemuka Spanyol, AS, mengabarkan bahwa Gerardo Martino akan mengistirahatkan beberapa pemain pilarnya karena sudah unggul agregat 4-0. Salah satunya adalah megabintang Lionel Messi.
Meskipun Messi sudah pulih dari cedera, Martino ingin Messi bugar agar bisa tampil penuh pada laga La Liga selanjutnya melawan Levante pada akhir pekan. “Melihat pentingnya laga melawan Levante, Messi akan kembali duduk di bangku cadangan melawan Getafe,” demikian laman AS melaporkan.
Martino memang harus memecah konsentrasinya antara Copa del Rey dan La Liga. Martino tak ingin anak-anak asuhnya terpeleset saat melawan Levante. Apalagi, Barca kini memiliki poin sama, yakni 50 poin, dengan Atletico Madrid. Jika tak mampu meraih kemenangan melawan Levante, puncak klasemen bisa saja jatuh ke tangan Atletico. n satria k yudha ed: andri saubani
Formasi
Getafe (4-2-3-1)
Pelatih: Luis Garcia
Codina
Valera, Lisandro, Rafa, Escudro
Lacen, Borja
Leon, Latifa, Sarabia
Marica
Barca (4-3-3)
Pelatih: Gerardo Martino
Pinto
Montoya, Mascherano, Puyol, Adriano
Busquets, Sergi Roberto, Iniesta
Pedro, Cesc Fabregas, Alexis Sanchez
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.