Jumat 17 Jan 2014 08:42 WIB

Bantuan Banjir di Jakarta Dipolitisir

Red: Zaky Al Hamzah
Antrean warga korban banjir di posko kesehatan kawasan Pasar Pesing, Kedoya Utara, Jakarta Barat, Rabu (15/1).    (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Antrean warga korban banjir di posko kesehatan kawasan Pasar Pesing, Kedoya Utara, Jakarta Barat, Rabu (15/1). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana banjir yang melanda Ibu Kota tidak luput dari perhatian partai politik untuk ajang sosialisasi dan kampanye terselubung sehingga bantuan kemanusiaan untuk korban banjir pun dipolitisasi untuk meraup dukungan pada Pemilu 2014.

Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan, maraknya aksi kemanusiaan pascabencana yang dilakukan oleh sejumlah calon legislatif (caleg) dan partai politik (parpol) diharapkan tidak mengikat dukungan.

Menurutnya, ada dua sisi kepentingan saat politisi melakukan aksi sosial, pertama alasan simpati dan kedua karena kepentingan dukungan suara. "Mereka memang tidak salah melakukan hal itu, namun jangan sampai ada unsur mengikat dukungan," kata Siti, Kamis (16/1).

Menurutnya, masyarakat sebenarnya sudah bisa membandingkan suasana politis tersebut dalam bencana yang pernah terjadi sebelumnya. Kalau jauh sebelum pemilu orang ini kerap memberikan bantuan, berarti memang untuk kemanusiaan.