Jumat 17 Jan 2014 16:43 WIB
Kemacetan di Jakarta

Penutupan Ruas Simatupang Perparah Macet

Kendaraan bertumpuk akibat banjir Jakarta, Kamis (17/1)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Kendaraan bertumpuk akibat banjir Jakarta, Kamis (17/1)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kendaraan mulai memadati jalur-jalur alternatif untuk menghindari perbaikan gorong-gorong Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, yang ambles pada Selasa (14/1) lalu. Dua alat berat mulai beroperasi melakukan perbaikan sejak Rabu malam. Polisi mengalihkan kendaraan ke sejumlah jalur alternatif.

Perbaikan berlangsung dengan membongkar badan jalan untuk menambah ketinggian. Jalan ambles ini berada di depan Universitas Gunadarma antara persimpangan Ragunan menuju Tanjung Barat. Anggota Satuan Patroli Jalan Raya Polda Metro Jaya, AKP Supar, mengatakan petugas sudah menyiapkan jalan alternatif.

"Untuk kendaraan dari arah barat menuju timur, utamanya Fatmawati dan Cilandak, dialihkan ke kiri menuju Jalan Jati Padang dan Ragunan," kata Supar, kemarin. Alternatif kedua, kata dia, seluruh kendaraan dialihkan ke jalan tol. Supar menambahkan, jalur alternatif di perkampungan warga juga bisa menjadi pilihan.

Adanya beberapa opsi jalur alternatif ini tak mampu mengurai kemacetan. Di jalur alternatif Jalan Jati Padang dan Jalan Ragunan terjadi kemacetan parah. Salah seorang pengendara motor, Heri (37 tahun), mengatakan polisi seharusnya membuka kembali jalur tol untuk dilalui sepeda motor

Gorong-gorong Jalan TB Simatupang ini ambles hingga nyaris setengah meter akibat tak mampu menampung debit air yang bertambah. Selain itu, kawasan ini semakin banyak ditempati oleh gedung-gedung perkantoran. Gorong-gorong yang kecil tak mampu mengalirkan air.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berinisiatif langsung melakukan perbaikan menggunakan dana khusus di Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta. Dana khusus digunakan karena APBD 2014 belum disahkan. Di dalam mata anggaran, dana khusus ini tergolong anggaran tak terduga untuk pembangunan infrastruktur saat keadaan mendesak yang besarnya Rp 300 miliar.

Namun, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto menegaskan, gorong-gorong yang ambles di Jalan TB Simatupang merupakan wewenang pemerintah pusat. "Itu karena jalan arteri itu, jalan nasional," ujar Djoko, Rabu (15/1). Dia sudah memerintahkan Ditjen Bina Marga untuk melakukan perbaikan.

Menurut Djoko, Kementerian PU yang akan melakukan perbaikan di wilayah itu karena gorong-gorong dikhawatirkan patah akibat penambahan beban kendaraan. "Sekarang kita akan melakukan pembongkaran. Gorong-gorong harus diganti dalam waktu yang tidak terlalu lama," kata Djoko.

Jokowi tidak merasa telah menyerobot wewenang pemerintah pusat dalam perbaikan Jalan TB Simatupang. Menurut dia, tugas pemerintah pusat dan Pemprov DKI sudah jelas. "Ah, ndak (mengambil wewenang pemerintah pusat). Kayak kurang kerjaan aja. Wong kerjaan kita sudah banyak," ujar Jokowi, Kamis.

Menurut dia, Pemprov DKI dan Kementerian PU selalu bekerja sama dalam menyelesaikan masalah. Jokowi juga menolak menyebut Kementerian PU lamban sehingga Pemprov DKI yang mengambil alih perbaikan Jalan TB Simatupang. Menurut Jokowi, komunikasi antara Pemprov DKI dan Kementerian PU berlangsung hampir setiap hari. n halimatus sa'diyah/meiliani fauziah/c56 ed: m ikhsan shiddieqy

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement