Jumat 17 Jan 2014 17:22 WIB

Jaga Independensi Media di Pemilu 2014

Red: Zaky Al Hamzah
Nasihin Masha
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Nasihin Masha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Media massa dianggap sebagai lembaga strategis yang sangat diperhitungkan menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. Karena itu, tak jarang yang mempertanyakan netralitas media dalam menghadapi tahun politik.

Budayawan MT Arifin menilai bahwa media bisa menjadi corong untuk kepentingan politik pencitraan pihak tertentu. “Itu menyebabkan pers sering dikooptasi kekuatan politik,” kata Arifin dalam diskusi KAHMI dengan tema “Mempertanyakan Netralitas Media Massa Dalam Pemilu 2014” di KAHMI Center, Jakarta, Kamis (16/1).

Menurut Arifin, banyak faktor yang bisa memengaruhi media. Ia mengatakan, kepentingan isu dapat menentukan ke arah mana media berjalan. Lalu, kepentingan bisnis dan juga politik dari pemilik media. Kemudian, faktor kebijakan publik. “(Kebijakan) itu akan memengaruhi sesuatu dan media bisa berpihak untuk kepentingan itu,” ujarnya.

Selain itu, Arifin juga menyebutkan faktor fasilitas yang diterima media dan juga persoalan ideologi. Ia mengatakan, faktor-faktor tersebut bisa memengaruhi langkah media. Namun di sisi lain, ia melihat media juga mempunyai kekuatan tersendiri. “Jangan dianggap pers itu tidak memiliki sikap sendiri dan kemandirian,” katanya.