REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Lagi, perilaku buruk Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) terungkap. Lembaga Intelijen AS ini dikabarkan mengumpulkan dan menyadap sekitar 200 juta teks layanan pesan singkat (SMS) per hari dari seluruh dunia.
Adalah surat kabar terbitan Inggris, the Guardian, yang melaporkan hal tersebut, Kamis (16/1). Laporan itu dibuat berdasarkan kesaksian mantan kontraktor NSA, Edward Snowden.
Disebutkan oleh Guardian, pesan-pesan singkat yang dikumpulkan NSA tersebut kebanyakan berisi tentang rencana perjalanan orang, nomor telepon, serta data transaksi kartu kredit di seluruh dunia. “Pengumpulan ratusan juta SMS ini menyiratkan makna, NSA memang mampu melakukan apa saja,” tulis harian ini.
Melalui penyadapan SMS ini, Guardian melanjutkan, NSA memperluas jangkauan intelijennya. Diyakini, NSA telah menggunakan database pesan singkat yang begitu luas untuk mengintai informasi tentang perjalanan orang lain, transaksi keuangan, daftar nomor telepon, dan banyak lainnya. Sayangnya, tak ada yang mencurigai aksi ilegal itu. “Dan, intelijen Inggris memiliki akses ke sebagian informasi tersebut.”