Senin 20 Jan 2014 05:40 WIB
Dampak Banjir

Lima Puluh Sekolah di DKI Terendam

 Seorang siswa berangkat sekolah menggunakan sampan untuk melintasi banjir yang merendam rumah mereka di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Jumat (6/12).    (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Seorang siswa berangkat sekolah menggunakan sampan untuk melintasi banjir yang merendam rumah mereka di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Jumat (6/12). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Bencana banjir yang melanda Jakarta juga berdampak pada terendamnya sejumlah gedung sekolah di wilayah DKI. Dinas Pendidikan DKI Jakarta mencatat, hingga Ahad (19/1) siang, tak kurang dari 50 gedung sekolah ikut terendam air.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, Jakarta Utara menjadi wilayah dengan jumlah sekolah terendam banjir terbanyak. Sebanyak 30 persen sekolah di wilayah tersebut terpaksa meliburkan siswanya akibat banjir. "Kegiatan belajar mengajar di sekolah ditiadakan. Siswa diminta untuk belajar di rumah," kata Taufik.

Gedung sekolah yang tak terkena banjir juga banyak dijadikan tempat pengungsian. Di Jakarta Utara, ada tiga kompleks sekolah yang dijadikan sebagai posko pengungsian korban banjir, yaitu SDN Kapuk Muara 01 dan 02, SDN Penjaringan 03, 04, 05 serta SDN Sunter Jaya 01 dan 06.

Hal yang berbeda terjadi di SMKN 35 Jakarta Barat. Menurut Taufik, gedung sekolah tidak kebanjiran. Tapi, 50 persen siswa dan guru tidak masuk karena rumah mereka serta akses menuju sekolah terendam.

Meski demikian, hingga saat ini baru ada satu sekolah yang dilaporkan rusak akibat banjir. Sekolah itu, yakni SDN 08 Duren Sawit yang tembok pagarnya roboh diterjang air.

Kalaupun ada kerusakan, kata dia, hanya berupa buku-buku yang terendam, seperti yang terjadi di SDN Bidara Cina 03. Menurut Taufik, semua buku paket di sekolah yang berada di lokasi langganan banjir tersebut terendam air.

"Banjirnya datang saat malam hari, jadi pihak sekolah tidak sempat menyelamatkan buku-buku," kata Taufik saat dihubungi, Ahad (19/1). Menurut dia, bencana tersebut terjadi sejak Jumat, sehingga pihak sekolah terpaksa meliburkan siswanya.

 

Selain buku paket, lanjut dia, sejumlah dokumen penting dan berkas-berkas siswa juga terendam. Banjir yang datang saat malam hari, membuat pihak sekolah tidak sempat menyelamatkan buku-buku.

"Kerusakan lain paling hanya kursi dan meja saja yang terendam. Itu tidak terlalu masalah karena bisa dipakai kembali apabila banjir sudah surut," ujar dia. n halimatus sa'diyah ed: wulan tunjung palupi 

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement