Senin 20 Jan 2014 06:09 WIB
Dampak Banjir

Panen Padi Berpotensi Mundur

Petani saat memanen padi (ilustrasi).
Foto: Antara/Dewi Fajriani
Petani saat memanen padi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Curah hujan tinggi berpengaruh pada produksi pangan. Pemerintah seharusnya punya stok yang cukup agar harga tetap terjaga. Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, cadangan beras pemerintah ada 366 ribu ton. Jika ditambah dengan cadangan milik Bulog, jumlahnya stabil di angka dua juta ton. Produksi beras di gudang Bulog mencapai 2,6 juta ton. “Sementara, waktu harga bisa dikendalikan dengan operasi pasar, kita pun bisa tidak impor,” katanya di Jakarta, Ahad (19/1).

Setiap tahun, kebutuhan beras tertinggi terjadi pada Januari dan Februari. Untuk itu, menjadi penting untuk menjaga stok beras stabil hingga akhir tahun. Setidaknya dibutuhkan sekitar lima juta ton beras pada triwulan pertama. Angka ini cukup untuk memenuhi kebutuhan beras selama tiga bulan.

Idealnya, pemerintah mempunyai cadangan beras sekitar satu hingga satu juta ton. Beras milik pemerintah inilah yang akan disalurkan apabila terjadi bencana, termasuk banjir dan gunung meletus. Apabila suatu daerah membutuhkan beras, pemerintah daerah bisa meminta Bulog untuk mengeluarkan beras tersebut.

Sutarto pun berharap cuaca ekstrem selesai pada akhir Januari. Apabila iklim basah semakin panjang, kemungkinan panen bisa mundur hingga April. “Inilah mengapa target 10 juta ton beras harus dikejar,” katanya.

Tahun lalu, realisasi penyaluran raskin Bulog mencapai 3,511 juta ton dari target sebesar 3,8 juta ton. Tahun ini, Bulog menargetkan penyaluran raskin hingga 3,4 juta ton. Jumlah ini mencukupi untuk penyaluran selama delapan bulan dengan catatan tidak ada penambahan raskin ke-13, 14, dan 15.

Raskin akan disebarkan ke 50 ribu titik. Setiap kabupaten mempunyai kewenangan untuk meminta raskin sebanyak 100 ton. Sedangkan, provinsi mendapatkan jatah raskin 200 ton. “Kalau 100 ton kurang di kabupaten, bisa minta dari provinsi. Kalau kurang lagi, gubernur bisa minta lagi ke menkokesra. Nanti menkokesra yang berhak menugaskan Bulog untuk menyalurkan tambahan beras,” katanya.

Menteri Pertanian Suswono mengatakan, pihaknya terus memantau kondisi cuaca. Lahan yang terkena banjir sedang ditangani. “Ada yang kena banjir, tapi bisa segera ditanam kembali,” katanya.

Hingga saat ini, pengaruh banjir, menurutnya, masih kecil, kurang dari satu persen. Mentan pun optimistis surplus beras 10 juta ton bisa terealisasi tahun ini. Namun, pihaknya membutuhkan dukungan dari banyak pihak, termasuk dunia usaha dan pemerintah daerah setempat. n meiliani fauziah ed: irwan kelana

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement