REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan lebat yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya sejak Sabtu (22/2) pagi hingga sore hari menyebabkan genangan air di sejumlah titik Ibu Kota. Ketinggian air bervariasi, mulai dari 20 sentimeter (cm) hingga 150 cm.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan, sejak pukul 14.30 WIB telah terjadi peningkatan aktivitas pembentukan awan hujan di wilayah Jabodetabek. Kondisi itu berlangsung hingga pukul 17.00 WIB.
Curah hujan cukup tinggi terjadi di sejumlah wilayah, seperti Tangerang, Lebak Bulus, Ciledug, Cililitan, Halim, Jatinegara, Tambun, dan Bekasi. Menjelang sore, hujan semakin meluas ke wilayah Bogor, Ciawi, Depok, Cibubur, hingga Tanjung Priok.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Bambang Musyawardan mengatakan, tingginya curah hujan yang terjadi di Jakarta membuat pihaknya tetap bersiaga. “Kami tetap akan bersiaga hingga Maret,” ujar Bambang, Sabtu (22/2). Ia mengimbau warga Jakarta untuk selalu waspada.
Akibat tingginya curah hujan ini, muncul genangan di sejumlah titik. Dampaknya, arus lalu lintas di Jakarta macet. Berdasarkan timeline Twitter @TMCPoldaMetro, kemacetan sudah berlangsung sejak Sabtu sore. Bahkan, hingga pukul 21.00 WIB, telah terjadi penumpukan kendaraan di beberapa titik akibat tingginya genangan air. Kondisi ini menyebabkan arus lalu lintas tersendat. Seperti dilaporkan Antara, pada pukul 17.00 WIB, lalu lintas dari arah Harmoni-MH Thamrin-Sudirman cukup padat dan tersendat. Begitu pula arah sebaliknya.
Dari arah Harmoni, genangan terdapat di ruas jalur Transjakarta setinggi 10 cm, Jalan Medan Merdeka Barat 15 cm, dan di depan Perempatan Budi Kemuliaan 15 cm. Berdasarkan pantauan Republika, sejumlah kendaraan bermotor menumpuk di sekitar Bundaran Hotel Indonesia, MH Thamrin ke arah Sudirman, hingga ke arah Dukuh Atas. Sementara itu, di kawasan Setiabudi-Sudirman, terdapat genangan sekitar 20 cm dan kondisi lalu lintas macet karena penyempitan jalan imbas proyek MRT.
Kemacetan cukup parah juga terjadi di kawasan Semanggi, baik di jalur yang akan ke Gatot Subroto maupun ke arah Bundaran Senayan. Berdasarkan data TMC Polda Metro, genangan air yang menjadi penyebab kemacetan mencapai puluhan titik.
Seorang pengendara dengan akun Twitter @AirlanggaAlvian melaporkan ke @TMCPoldaMetro, banjir setinggi 50 cm yang terjadi di Grogol menyebabkan lalu lintas dari Tomang arah Grogol padat. “Bahkan, cenderung tidak bergerak,” tulis @AirlanggaAlvian.
Di Kota Tangerang, ketinggian air mencapai 50-150 cm. Akibatnya, paling sedikit terdapat sembilan titik banjir. “Ada sembilan titik banjir dan kemungkinan ada beberapa lagi karena saat ini masih hujan deras,” kata Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Tangerang Iksan Bakti, Sabtu. Berdasarkan data Tagana Kota Tangerang, banjir tersebut terjadi di Kecamatan Periuk, tepatnya di Perum Total Persada, dengan ketinggian air mencapai 1,2 meter. Kecamatan Cibodas di jalan raya bawah jembatan layang Taman Cibodas ketinggian air mencapai 70 cm. Kecamatan Jatiuwung di Perum Purati dengan ketinggian air 30 cm.
Iksan menambahkan, cuaca saat ini masih turun hujan dan kemungkinan debit air akan naik kembali. “Masyarakat diminta tetap waspada karena hujan masih terjadi sehingga debit air akan naik lagi,” ujarnya.
Seluruh petugas dan relawan beserta peralatan pun telah disiagakan di lokasi banjir untuk membantu mengevakuasi warga. “Evakuasi sudah dilakukan,” katanya.
Pantauan di lapangan, banjir yang melanda sejumlah titik menyebabkan kemacetan. Sebagian warga yang pulang kerja mengaku kaget ketika rumahnya terendam banjir. “Tiba-tiba sampai rumah sudah banjir. Jalan pun semuanya sudah tergenang,” ujar Azizah, warga Taman Cibodas.
Katulampa
Data terakhir dari Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Pengendali Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, ketinggian air di Pintu Air Katulampa pada pukul 18.00 WIB berada pada posisi 90 cm atau Siaga III. Ketinggian ini menurun dibandingkan pukul 09.00 WIB yang mencapai 110 cm.
Sebaliknya, ketinggian air tampak lebih tinggi di Pintu Air Karet. Pada pagi hari mencapai 470 cm atau Siaga III, sore hari meningkat menjadi 560 cm (Siaga II). Begitu pula di Pintu Air Depok yang mencapai 285 cm (Siaga II), naik dari sebelumnya, 110 cm (Siaga IV), serta Pintu Air Manggarai yang mencapai 775 cm atau mendekati Siaga I (800 cm). n amri amrullah/c40/halimatus sa'diyah/antara ed: syahruddin el-fikri
Informasi dan berita lainnya silakan dibaca di Republika, terimakasih.