Senin 24 Mar 2014 12:03 WIB

BNI Himpun DPK Rp 476 Miliar

BNI's logo (illustration)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
BNI's logo (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Bank BNI Tbk membukukan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) melalui BNI Taplus Muda sebesar Rp 476 miliar per Januari 2014. Nilai ini tumbuh 13,72 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sejak diluncurkan pada Juli 2012, jumlah rekening BNI Taplus Muda menunjukkan tren peningkatan sebesar 354 persen. Per Januari 2014, jumlah rekening tercatat sebesar 513 ribu rekening. “Pertumbuhan rekening ini cukup tinggi dibandingkan rekening BNI Taplus, yaitu mencapai 4,65 persen,” kata Sekretaris Perusahaan BNI Tribuana Tunggadewi, Sabtu (22/3).

BNI bekerja sama dengan komunitas segmen muda, seperti komunitas penggemar musik hingga penggemar olahraga untuk mengembangkan BNI Taplus Muda. Komunitas yang telah bekerja sama dengan BNI dalam membuka rekening BNI Taplus Muda, yakni Komunitas Penggemar Sepak Bola, Fans Group SLANK, Marketeer, School to School, Jeans Denim, Anime Festival Asia, dan Jazz Campus.

Pangsa pasar BNI Taplus Muda itu tergolong generasi yang sangat Digital Savvy atau memilih untuk mengelola keuangan dengan bantuan layanan transaksi elektronik. Perseroan memberikan layanan berbasis teknologi, seperti akses transaksi e-banking, mulai dari Internet Banking, SMS Banking, Phone Banking, dan ATM.

Nasabah BNI Taplus Muda yang sudah terdaftar di Internet Banking BNI mencapai 12.385 nasabah. Adapun nasabah BNI Taplus Muda yang sudah terdaftar di SMS Banking BNI mencapai 58.488 nasabah.

Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo menyatakan, sepanjang 2013, DPK yang berhasil dihimpun BNI mencapai Rp 291,89 triliun. Nilai ini tumbuh 13,3 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Menurutnya, perningkatan DPK membuat ekspansi kredit BNI tumbuh cukup tinggi pada 2013.

Kredit BNI tumbuh 24,9 persen dibanding pada 2012 menjadi sebesar Rp 250,64 triliun. Alokasi kredit terbesar BNI berasal dari kredit korporasi yang mencapai Rp 112,23 triliun atau tumbuh 55,4 persen dibandingkan pada 2012. Pertumbuhan kredit BNI tersebut membuat rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) meningkat dari 77,5 persen pada 2012 menjadi 85,3 persen pada 2013.

Kualitas kredit pun membaik, ditandai dengan menurunnya rasio kredit bermasalah (NPL). NPL bersih turun dari 0,8 persen pada 2012 menjadi 0,5 persen pada 2013. Sedangkan, NPL kotor turun dari 2,8 persen pada 2012 menjadi 2,2 persen pada 2013.

BNI pun berhasil mencetak pertumbuhan laba bersih sebesar 28,5 persen menjadi Rp 9,05 triliun. Pertumbuhan laba ini jauh lebih tinggi daripada pertumbuhan yang diraih pada 2012 sebesar 21 persen. Menurutnya, ini merupakan pencapaian yang baik di tengah sejumlah tantangan ekonomi yang muncul baik dari dalam maupun luar negeri.

n friska yolandha ed: fitria andayani

Informasi dan berita lain selengkapnya sila dibaca di Republika, terimakasih.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement