REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menyetujui penawaran umum terbatas (PUT) I Perseroan dengan penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Hasil aksi korporasi ini digunakan untuk mendatangkan 27 armada baru pada 2014.
Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan, jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 3,227 miliar lembar. Saham tersebut berjenis biasa atas nama seri B atau sekitar 12,48 persen dari modal. Setiap pemegang 701.409 saham lama yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 4 April 2014 pukul 16.00 WIB berhak atas 100 ribu HMETD.
Harga pelaksanaan yang ditetapkan sebesar Rp 460 per lembar saham. “Perseroan memperkirakan dapat meraih dana sebanyak-banyaknya Rp 1,48 triliun dalam pelaksanaan PUT I tersebut,” katanya, Selasa (25/4). Dana tersebut akan dimanfaatkan perseroan untuk pengembangan armada baru, yang direncanakan terdiri atas pesawat jenis B737 Series, B777 Series, A330 Series, dan A320 Series.
Perolehan dana akan ditujukan untuk pembiayaan Pre-Delivery Payment (PDP) pesawat yang dibeli. Selain itu, untuk membawar uang keamanan pesawat yang disewa. Selanjutnya, biaya final pembelian pesawat baru maupun belanja modal lain yang diperlukan dalam rangka pengembangan armada, seperti suku cadang, komponen pesawat, serta persediaan mesin pesawat.
Pengembangan armada tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan arus penumpang jasa transportasi udara melalui penambahan frekuensi penerbangan dan pembukaan rute-rute baru. Selain itu, untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar dan menurunkan beban biaya perawatan pesawat, mengingat pesawat baru lebih hemat dan efisien dibanding pesawat tua.
Penambahan armada ini juga kelanjutan dari program pengembangan armada sesuai program “Quantum Leap 2011-2015”. Garuda akan mengoperasikan sebanyak 194 pesawat pada 2015 dengan rata-rata usia di bawah lima tahun. Pada tahun ini Garuda akan mendatangkan 27 armada baru yang terdiri atas dua Boeing 777-300 ER, empat Airbus A330, 12 Boeing 737-800NG, tiga Bombardier CRJ1000 NextGen, dan enam ATR72-600.
Selain menerbitkan HMETD, Garuda juga akan menyelesaikan sejumlah aksi korporasi lain tahun ini. Perseroan segera menyelesaikan proses penawaran umum perdana saham (IPO) untuk anak usahanya, Citilink. Selain itu, mempersiapkan akuisisi Gapura Angkasa.
Garuda juga akan mempersiapkan terminal khusus atau dedicated terminal di Denpasar. Keterbatasan infrastruktur serta fasilitas Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan bandara lain di Indonesia merupakan risiko utama yang tengah dihadapi perseroan. Kondisi ini dapat menghambat kemampuan perseroan untuk melakukan ekspansi.n n aldian wahyu ramadhan/friska yolandha ed: fitria andayani
Informasi dan berita lain selengkapnnya silakan dibaca di Republika, terimakasih.