REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) akan membagikan dividen sebesar Rp 2,42 triliun kepada pemegang sahamnya. Nilai ini merupakan 45 persen dari perolehan laba bersih sepanjang 2013, yaitu Rp 5,37 triliun. Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto mengatakan, nilai dividen itu naik 10,6 persen dibandingkan dividen tahun 2012.
"Tahun lalu sebesar Rp 368 per lembar saham," kata Dwi seusai rapat umum pemegang saham (RUPS) di Jakarta, Selasa (25/3).
Sepanjang 2013, Semen Indonesia membukukan laba bersih Rp 5,37 triliun. Sisa laba bersih ebesar Rp 2,95 triliun dialokasi sebagai dana cadangan untuk pengembangan perseroan. Hingga akhir 2013, perseroan membukukan volume produksi semen 26,9 juta ton. Nilai ini tumbuh 17,8 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Volume penjualan tercatat sebesar 27,9 juta ton atau tumbuh 23,5 persen.
Pendapatan perseroan per akhir 2013 tumbuh 25,01 persen menjadi Rp 24,5 triliun. Sehingga laba usaha tumbuh 14,3 persen menjadi Rp 7,06 triliun. Perseroan masih menjadi pemain utama di industri semen nasional, yaitu dengan kapasitas 26 juta ton per tahun. Penguasaan pasar domestik Semen Indonesia mencapai 44 persen.
Tahun ini, Semen Indonesia menargetkan kapasitas produksi sebesar 30 juta ton. Perseroan tengah menyelesaikan pembangunan pabrik semen di Rembang dan Padang.
Sementara, Semen Indonesia mengalokasikan dana sebesar 200 juta dolar AS untuk investasi akuisisi pabrik semen di Myanmar. Perseroan sedang menjajaki dua perusahaan swasta di Myanmar sebagai upaya ekspansi. "Ada dua perusahaan, tapi baru satu yang kami jajaki," ujar Dwi. Perusahaan yang dibidik perseroan adalah perusahaan kecil yang sudah berproduksi. Kapasitasnya sekitar 1-1,5 juta ton. Diharapkan, akuisisi bisa dilaksanakan Juni tahun ini.
Direktur Keuangan Semen Indonesia Ahyanizzaman menambahkan, investasi maksimal untuk kedua perusahaan adalah sebesar 200 juta dolar AS. Untuk tahap awal, perseroan akan menjadi pemegang saham minoritas terlebih dahulu. "Yang jelas kami masuk dulu ke perusahaan itu," kata dia.
Sebelumnya, perseroan sudah berhasil mengakuisisi perusahaan Vietnam Thang Long Cement. EBITDA perseroan tercatat naik 15 persen dari 351 miliar dong Vietnam menjadi 404 miliar dong Vietnam. Beban bunga berhasil diturunkan dan mendorong laba usaha dari 96,1 miliar dong Vietnam menjadi 104,6 miliar dong Vietnam. n ed: zaky al hamzah
Informasi dan berita lain selengkapnnya silakan dibaca di Republika, terimakasih.