Selasa 01 Apr 2014 12:05 WIB

21.221 Hektare Lahan Terbakar Sudah Padam

Upaya pemadam api oleh personel Yonzipur 9 Kostrad
Foto: Istimewa
Upaya pemadam api oleh personel Yonzipur 9 Kostrad

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Satuan Tugas (Satgas) Tanggap Darurat Asap Riau menyatakan sekitar 228 titik api kebakaran hutan dan lahan seluas 21.221 hektar (ha) sudah berhasil dipadamkan di Provinsi Riau. Pemadaman tersebut dilakukan sejak operasi terpadu digencarkan pada akhir Februari hingga 31 Maret.

Juru Bicara Satgas Darurat Asap Riau Kolonel Inf Bernardus Robert mengatakan, hujan yang mulai turun dengan deras di beberapa daerah membantu proses pemadaman. “Sehingga, kami akan terus menggencarkan upaya pemadaman kebakaran dari darat dan udara,” kata dia, di Posko Darurat Asap Riau, Pekanbaru, Senin (31/3).

Berdasarkan data Satgas, total luas lahan kebakaran di Riau sudah mencapai 21.768 ha. Pantauan Satgas Darat dan Satelit Terra dan Aqua (Modis) menyatakan masih ada sekitar 12 titik api yang tersisa. “Fokus pemadaman kini di lokasi titik api yang tersisa di Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis dan Rokan Hilir," ujar dia.

Robert mengatakan sebanyak 2.856 pasukan gabungan dari Satgas Darat kini masih berusaha memadamkan kebakaran di lokasi titik api dan asap yang tersisa, serta melakukan operasi penegakan hukum. Untuk penegakan hukum, lanjutnya, hingga kini sudah ada 104 tersangka dari 62 laporan yang masuk.

Dia menyebutkan tersangka tersebut, yaitu enam orang masih buron dan satu tersangka merupakan korporasi yakni PT National Sago Prima dari Sampoerna Group. Dia optimistis target yang ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono paling lambat tanggal 4 April mendatang akan terpenuhi.

Komandan Satgas Udara Kol Pnb Andyawan mengatakan, dua helikopter jenis Sikorsky dan Camov kini digeser dari Bandara Pinang Kampai, Dumai, ke Lanud Roesmin Nurjadi, Pekanbaru. Hal ini untuk mengantisipasi perubahan arah angin yang membuat asap pekat justru sering membuat jarak pandang di Dumai menurun drastis.

“Sekarang arah angin cenderung berubah menuju ke utara sehingga jarak pandang di Dumai sering memburuk, karena itu Sikorsky dan Camov digeser ke Pekanbaru,” ujar Kolonel Andyawan yang juga Komandan Lanud Roesmin Nurjadin.

Menurut dia, heli jenis Sikorsky sudah melakukan 1.709 kali pengemboman dengan total 6,836 juta liter air. Sedangkan, helikopter jenis Camov sebanyak 1.147 kali totalnya 4,588 juta liter. Kedua heli bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini mampu menjatuhkan 4.000 liter air sekali terbang.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, pantauan citra satelit NOAA-18 pada 30 Maret lalu menyatakan nihil titik panas di Riau. Meski begitu, asap masih keluar dari lahan gambut yang terbakar. “Artinya masih ada bara api pada lahan gambut dikedalaman 2 sampai 10 meter, dan kondisi ini menyebabkan asap tipis masih menurupi beberapa daerah,” ujar dia.

Karena itu, dia mengatakan 2.856 personel Satgas Darat tetap melakukan pemadaman api dan asap, memburu pembakaran lahan dan berpatroli siang dan malam. "Bantuan 1.000 pasang sepatu bagi personel dilapangan segera dikirim. Banyak sepatu yang melepuh terkena panas," ujar dia. n antara ed: ratna puspita

Informasi dan berita lain selengkapnya silakan dibaca di Republika, terimakasih.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement