MATARAM- Perahu pinisi berpenumpang 27 orang, termasuk anak buah kapal, dilaporkan tenggelam di perairan Pulau Sangeang, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, pada Ahad (17/8) sekitar pukul 01.15 WITA.
Dari seluruh penumpang dan anak buah kapal (ABK), baru 10 orang yang berhasil diselamatkan, sedangkan lainnya belum ditemukan hingga kemarin sore. "Sepuluh orang penumpang berhasil diselamatkan kapal Marmet 1 yang melintas di sekitar lokasi kejadian sedangkan penumpang lainnya belum ditemukan," kata Kepala Seksi Operasional Search and Rescue (SAR) Mataram Lalu Wahyu Efendi.
Dia mengatakan, perahu pinisi tersebut membawa wisatawan dari Labuhan Lombok, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), menuju Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Namun, ketika berada di utara perairan Pulau Sangeang, kapal yang terbuat dari kayu itu diduga menabrak batu karang sehingga bocor.
"Sekarang kapal dalam kondisi terapung, tidak sampai tenggelam ke dasar laut karena terbuat dari kayu. Itu informasi awal yang kami terima dari SAR Kabupaten Bima, sekitar pukul 08.00 WITA," ujar Wahyu.
Dari informasi yang diperoleh, kata Wahyu, lima penumpang kapal naas tersebut ditolong oleh kapal Marmet 1 yang melintas pada saat kejadian. Lima orang lainnya menepi ke daratan menggunakan sekoci.
Sementara, belasan penumpang lainnya belum ditemukan hingga saat ini karena waktu kejadian pada malam hari. "Ketika proses evakuasi, posisi penumpang kapal tenggelam itu tidak jelas karena gelap," kata dia.
Wahyu mengatakan, SAR Kabupaten Bima sudah turun untuk melakukan pencarian korban yang belum ditemukan menggunakan kapal cepat atau speed boat setelah mendapatkan laporan adanya peristiwa kapal tenggelam. Mereka melakukan pencarian hingga ke arah perairan Pelabuhan Sape yang menghubungkan ke Pelabuhan Bajo, NTT.
SAR Mataram juga sudah mengerahkan Kapal RB 220 bersama 25 personel untuk membantu proses pencarian korban yang belum ditemukan. "Kapal sudah diberangkatkan sejak pukul 08.00 WITA dari Pelabuhan Lembar," ujar dia.
Upaya pencarian para korban juga sudah dikoordinasikan dengan Polisi Air dan Udara Polres Kabupaten Bima. Wahyu mengaku sejauh ini belum berani memastikan apakah korban yang belum ditemukan masih dalam kondisi selamat. "Kami belum berani memastikan karena belum ada laporan. antara ed: ratna puspita