Senin 18 Aug 2014 14:30 WIB

Panjat Pinang di Tepi Sungai

Red:

Setiap tahun, Juwairoh (78 tahun) menyaksikan perlombaan panjat pinang dan balap perahu di tengah Way (Sungai) Kuripan, Kelurahan Kuripan, Kecamatan Telukbetung Barat, Kota Bandar Lampung. Pada peringatan HUT RI ke-66, ia masih diberi umur untuk menyaksikan kegiatan 17-an di kampung bersejarah ini.

Warga Kampung Perwata, tempat bermukim Juwairoh ini, tak luput dari perhatian masyarakat Kota Bandar Lampung, terutama warga kawasan Teluk Betung. Masyarakat tumpah ruah bergelantungan di Jembatan Beton, yang berdiri sejak 1934 tersebut, menjadi saksi sejarah perjuangan melawan penjajah, bagi generasi saat ini.

Mereka asyik menunggu jalannya perlombaan panjat pinang yang khusus digelar di tengah sungai sebelah kanan Jembatan Beton. Empat regu beranggotakan sampai tujuh orang, bergantian berjuang menaiki pinang yang sudah diolesi oli hitam bekas. Masing-masing regu diberikan kesempatan tiga kali menaiki pinang hingga puncak yang berisi beragam hadiah, termasuk bendera merah-putih.

Sejak pukul 14.00 hingga 15.30 WIB, empat regu tersebut belum juga berhasil menggapai puncak pinang setinggi 25 meter. Warga yang menonton di sekitar jembatan dan tepi sungai mulai resah. "Biasanya, menjelang Maghrib baru ada yang bisa mengambil hadiah," kata Juwairoh.

Menurut dia, tahun-tahun sebelumnya, panjat pinang ini ada yang mengalami memar di dada dan punggungnya akibat terjatuh di sungai. "Dulu, kali Kuripan ini pasang, jadi kalau jatuh masih enak, sekarang sudah surut dan banyak batu lagi, bahaya," katanya.

Warga kampung tetangga lainnya juga memanfaatkan Sungai Kuripan untuk menggelar lomba balap perahu. Kali ini, yang mengayuh dayung dua perempuan. Dua perahu masing-masing dua peserta, mengayuh perahu besar untuk melaju sekitar 100 meter bolak-balik.

Panjat pinang di tepi sungai juga dilakukan di Palembang. Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang mempersiapkan sebanyak 25 batang pohon pinang dengan berbagai hadiah menarik di puncak pohon yang menjulang di tepi Sungai Musi.

Plaza benteng Kuto Besak yang kerap disebut BKB tepat persis berada di tepi sungai Musi tak jauh dari kaki Jembatan Ampera. Ahad siang (17/8), bersamaan dengan perayaah HUT ke-69 Republik Indonesia (RI) plaza ini ramai didatangi warga Palembang dan sekitarnya.

Ribuan warga datang untuk menyaksikan berbagai atraksi dan lomba yang selenggarakan di tempat ini. Lomba yang digelar, yaitu lomba perahu hias dan lomba pacu perahu bidar di sungai yang membelah Kota Palembang dan di plaza BKB juga menyelenggarakan lomba panjat pohon pinang.

Apriyadi, warga Kertapati, mengaku sengaja hadir ke BKB untuk menyaksikan berbagai atraksi pada perayaan HUT RI kali. "Aku ke sini mau jingok langsung lomba bidar dan perahu hias," kata dia. rep:maspriel aries/mursalin yaslan ed: ratna puspita

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement