Selasa 19 Aug 2014 13:00 WIB

23 Penumpang Perahu Pinisi Selamat

Red:

MATARAM-- Sebanyak 23 penumpang perahu pinisi yang tenggelam di perairan Pulau Sangeang, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), ditemukan dalam keadaan selamat. Mereka ditemukan dan ditolong oleh regu penyelamat dan nelayan.

Tinggal dua penumpang yang masih dalam pencarian dan sampai saat ini belum ditemukan, kata Kepala Seksi Operasional Badan SAR Nasional (Basarnas) Mataram Lalu Wahyu Efendi di Mataram, Senin (18/8).

Perahu pinisi yang membawa 20 wisatawan asing dan lima anak buah kapal dilaporkan tenggelam di perairan Pulau Sangeang, Kabupaten Bima, Ahad (17/8), sekitar pukul 01.15 WITA. Kecelakaan itu diduga akibat kapal menabrak batu karang. Perahu pinisi tersebut membawa wisatawan asing dari Labuhan Lombok, Kabupaten Lombok Timur, NTB, menuju Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Wahyu mengatakan, sebanyak 10 orang penumpang berhasil diselamatkan pada hari kejadian dan sudah dievakuasi ke daratan oleh masyarakat dan tim penyelamat. Sedangkan, 13 lainnya sudah berada di Labuhan Sape setelah diselamatkan oleh nelayan, Senin dini hari.

Para penumpang yang diselamatkan pada hari kedua itu terdiri atas lima anak buah kapal dan delapan wisatawan asing. Dengan demikian, total penumpang yang selamat 23 orang, sedangkan dua lainnya masih belum ditemukan. Ke-13 penumpang itu diselamatkan nelayan pada Senin, sekitar pukul 01.00 WITA, dalam keadaan terapung di laut, ujar Wahyu.

Menurutnya, para korban yang berhasil diselamatkan itu mengalami dehidrasi dan kondisi fisiknya lemah. Namun, mereka sudah mendapat perawatan intensif di Puskesmas Sape, Kabupaten Bima.

Untuk penyelamatan dua wisatawan lainnya yang belum ditemukan, Wahyu melanjutkan, pihaknya tetap melakukan upaya pencarian di sekitar perairan Pulau Sangeang. Upaya penyelamatan tidak hanya melibatkan tim dari Basarnas Mataram dan Kabupaten Bima, tapi juga aparat kepolisian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan para nelayan.

Basarnas Mataram memberangkatkan 25 anggotanya ke perairan Pulau Sangeang menggunakan kapal penyelamat RB 220 dari Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Ahad, untuk membantu upaya pencarian korban. Malam hari kami juga masih tetap melakukan pencarian, begitu juga pada siang hari ini tetap dilanjutkan karena masih ada dua wisatawan yang belum ditemukan, kata Wahyu.

Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) akan melakukan penyelidikan terhadap penyebab tenggelamnya perahu pinisi tersebut. Sampai sejauh ini belum dipastikan apa penyebab utamanya. Anggota polisi air dan udara (polairud) dari Kepolisian Resor Kota Bima masih melakukan penyelidikan lebih mendalam, kata Kabid Humas Polda NTB, AKBP M Suryo Saputra, kemarin (18/8).

Suryo mengatakan, kepolisian belum bisa menyimpulkan penyebab utama tenggelamnya perahu pinisi tersebut. Anggota Polairud Polres Kota Bima juga belum melakukan pengambilan keterangan dari para anak buah kapal dan nakhodanya. Yang jelas pendalaman terus dilakukan untuk memastikan penyebab tenggelamnya perahu pinisi tersebut, ujarnya. antara ed:fitrian zamzami

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement