JAMBI - Bangunan lantai panggung Sekolah Dasar Negeri 164/IV Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi, ambruk, Sabtu (23/8) sekitar pukul 09.30 WIB. Kejadian itu mengakibatkan sedikitnya 14 siswa setempat menderita luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.
Kapolsek Jambi Timur Kompol M Zuhairi, di lokasi kejadian, mengatakan, peristiwa itu berlangsung saat para siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 164/IV Jambi Timur tersebut berbaris di atas lantai yang runtuh menunggu pembagian hadiah lomba HUT Kemerdekaan RI. Menurutnya, bangunan lantai panggung yang dipenuhi belasan siswa yang berbaris menunggu giliran pembagian hadiah itu runtuh karena diduga tiang penyangganya patah karena tidak mampu menyangga beban yang berat.
Bangunan SD itu berbentuk panggung karena berada di kawasan rawan banjir daerah Kasang, Kecamatan Jambi Timur. Belasan siswa mulai dari kelas satu hingga kelas enam tersebut langsung turut terjatuh ke rawa-rawa bersamaan runtuhnya kayu lantai bangunan sekolah.
Para korban terperosok masuk ke rawa-rawa yang airnya sebagian sudah menyusut menyisakan lumpur basah dan melumuri para siswa yang menderita luka-luka akibat terkena kayu-kayu bangunan. Pada saat kejadian sekolah yang berdekatan dengan markas Koramil tersebut langsung mendapatkan pertolongan dari anggota TNI dan warga setempat yang membawa para korban ke Rumah Sakit Tentara Bratanata Jambi.
Ernawati, salah satu guru SD Negeri 164/IV, Kecamatan Jambi Timur, mengiyakan, lantai bangunan sekolahnya runtuh saat berlangsung pembangian hadiah HUT RI. “Secara tiba-tiba saja lantai sekolah kami runtuh dan para guru langsung mencari pertolongan dan membantu mengangkat mereka ke atas bersama bapak tentara yang membantu,” kata Ernawati.
Hasil pendataan polisi menyebutkan bahwa dari 14 siswa yang menderita luka-luka yang dibawa ke rumah sakit 11 orang. Korban yang dilarikan ke rumah sakit adalah Hendra (siswa kelas II), Reza (kelas V), Nabila (kelas V) dengan luka memar dan patah tulang, Agung (kelas II), Aldi (kelas II), Raise (kelas V), Rani (kelas II), Andini (kelas IV), Angun (kelas V), Risky (kelas V), dan Deren (kelas VI).
Dari 11 siswa yang luka itu dua orang di antaranya kemudian menjalani rawat inap di rumah sakit akibat luka serius di tubuhnnya. Di antaranya, Maulina Nabila dan Wisnu yang masih menunggu hasil pemeriksaan dokter. Sedangkan, siswa lainnya diperbolehkan dibawa pulang oleh orang tua masing-masing setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Sekolah dasar itu dibangun pada 1981 dan belum pernah direhab oleh pemerintah daerah. Beberapa tahun lalu hanya dibuatkan jalan permanen menuju sekolah dan pergantian atap gedung sekolah. antara ed: fitriyan zamzami