PALANGKARAYA — Hujan deras yang mengguyur deras Kota Palangkaraya dan sekitarnya, Senin (8/9) sore hingga malam hari, membersihkan kabut asap di kota tersebut.
"Alhamdulilah, akhirnya hujan deras mengguyur Kota Palangkaraya sehingga bisa mengurangi dampak dari kabut asap yang semakin hari semakin pekat," kata warga Jalan Bukit Raya, Rachmat, di Palangkaraya, Selasa (9/9). Hujan deras di ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah itu terjadi sekira lima jam.
Hujan deras tersebut sempat menimbulkan genangan di sejumlah wilayah di Palangkaraya. "Tapi, tidak apa-apalah yang terpenting kan kabut asap hilang. Genangan air itu kan sebentar saja. Nanti juga surut," kata Hertiani, warga Jalan Sutan Badaruddin, Palangkaraya.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalteng Mochtar mengatakan, BPBD telah menaburkan sekitar 76,8 ton garam dengan menggunakan pesawat Hercules A-1317. "Kami berharap turunnya hujan di beberapa wilayah di Kalteng berhasil menghilangkan kabut asap. Terpenting, kami mengharapkan semua pihak menjaga dan tidak membakar lahan," kata Mochtar.
Kabut asap mulai menguar di Kalimantan Tengah sejak akhir Agustus lalu. Musim kemarau yang dimanfaatkan untuk membuka lahan dengan cara melakukan pembakaran jadi penyebabnya.
Kendati reda di Kalimantan, kebakaran hutan dan lahan justru menjadi-jadi di Sumatra Selatan (Sumsel). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika setempat menyatakan jumlah titik panas atau hotspot yang terdeteksi di provinsi setempat berpotensi bertambah karena pada September merupakan puncak musim kemarau.
Menurut dia, titik panas yang terdeteksi sekarang ini sebagian besar terdapat di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir, dan Kabupaten Muara Enim. Masyarakat yang berada di daerah tersebut diimbau agar meningkatkan kewaspadaan serta pengawasan terhadap lahan pertanian, perkebunan, dan kawasan hutan yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal.
Berdasarkan data pemantauan melalui satelit Aqua dan Terra Modis, sekarang ini terdapat 21 titik panas di Sumsel. Titik-titik itu tersebar di Kabupaten Ogan Ilir sebanyak dua titik, Ogan Komering Ulu, dan Musi Banyuasin masing-masing terdapat tiga titik, Banyuasin empat titik, serta Kabupaten Ogan Komering Ilir sembilan titik.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Musi Banyuasin telah membagikan ratusan masker secara gratis kepada masyarakat guna mengantisipasi menguarnya kabut asap. "Musi Banyuasin diselimuti kabut asap sehingga mengganggu kesehatan dan berbagai aktivitas masyarakat," kata Kepala BPBD Musi Banyuasin Sofyan Wahidun di Sekayu, kemarin. antara ed: fitriyan zamzami