Kemenangan Jokowi sebagai presiden su dah menjadi kenyataan. Meskipun masih banyak kerikil-kerikil peng ha lang baik yang berupa ketidaksukaan perseorangan sampai pada tantangan partai koalisi, Koalisi Merah Putih. Masih ada harapan yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia untuk menjadikan Indonesia lebih baik, yaitu janji Jokowi akan implementasi rovolusi mental. Janji ini pernah digaungkan pada saat kampanye pemilu 2014. Bagi saya,janji ini menjadi sebuah harapan akan adanya perubahan besar bagi bangsa Indonesia.
Revolusi mental sangat diperlukan oleh ma syarakat Indonesia.Bangsa ini seperti terpasung oleh dirinya sendiri.Warisan budaya penjajah akan fahamalon-alon waton kelakon, mangan ramangan ngumpul, ditambah lagi prinsip minta dilayani telah menjadikan negeri ini berjalan di tempat. Kondisi alam turut memanjakan ma sya rakat bangsa ini sebagai masyarakat yang manja.
Kekayaan alam dan iklim yang serba mudah te lah melenakan masyarakat kita. Walhasil di erapersaingan ini,negeri kita seperti negeri pe nge mis. Produk-produk asing membanjiri negeri kita tak terkendali. Ironisnya,banyak produk asing yang mengalahkan produk lokal, sedang ba han produk itu banyak terdapat di negeri kita sendiri. Produk-produk pertanian yang harusnya kita ekspor justru kenyataannya malah kita yang mengimpor. Di sisi lain, uang pajak yang diba yar kan oleh rakyat juga menjadi bancaan sege lintir penguasa dengan korupsi besar-besaran di hampir semua lini. Ini merupakan bukti bahwa mental kita memang perlu diperbaiki.
Membangun negeri seperti Indonesia me mang tidak bisa hanya dibebankan pada pemim pinnya. Peran serta rakyat untuk bangkit dan ber kembang bersama sangat diperlukan. Pe mimpin yang berjuang sendirian hanya akan siasia karena segala kebijakan yang diambil hanya akan dilanggar seenaknya. Masyarakat harus men dukung segala kebijakan pemerintah de ngan mengikuti segala prosedur yang telah dite tapkan. Masyarakat harus berani menolak segala system birokrasi yang koruptif yang mungkin dilakukan oleh lembaga pemerintah. Sinergi antara pemerintah dan rakyat ini sangat diperlukan mengingat kelemahan birokrasi kita selama ini adalah di bidang ini.
Ketidakmajuan negeri kita juga diakibatkan oleh ketidakmandirian rakyat kita sendiri. Ma sya rakat masih sangat mengandalkan uluran ta ngan pemerintah. Mental masyarakat harus diru bah dari mental pencari kerja menjadi masya ra kat yang bermental menciptakan lapangan kerja. Masyarakat harus didorong agar hidup lebih hemat, kreatif dan produktif. Kerja kreatif inilah yang menjadi tolakukur kemajuan sebuah bangsa di jaman yang sangat kompetitif ini. De ngan prosentasi yang kurang dari 2 persen dari selu ruh penduduk Indonesia, nampaknya me mang perlu ada revolusi mental di bidang yang satu ini.
Revolusi mental selanjutnya yang perlu dila kukan oleh Jokowi adalah berkait dengan biro kra si pelayan rakyat di negeri ini. Pemerintahan Jokowi harus merubah mental dilayani manjadi mental melayani. Semua level lembaga peme rintah harus memiliki mental melayani rakyat. Melayani sepenuh hatitanpa harus menunggu komisi atau sogokan dari rakyat. Kebiasaan bu ruk dilayani seperti yang selama ini terjadi telah menggerogoti buruknya berokrasi di negeri ini. Di hampir semua lapisan lembaga pemerintah, terjadi korupsi massif yang sangat siste ma tis. Itulah sebabnya birokrasi yang ada selama ini mengorbankan rakyat dan hanya menguntung kan sebagaian fihak, yaitu pemegang kekuasaan.
Demi tercapainya revolusi mental yang efek tif, pemerintah perlu mengawal semua system yang telah dibuat. Implementasi hukum harus tegas, segala bentuk penyelewengan terutama terkait dengan sistem birokrasi harus ditindak tegas. Aspek hukum menjadi kunci keberhasilan revolusi mental yang akan diaplikasikan di negeri ini. Implementasi hokum selama ini menjadi ken dala utama bagi pencegahan segala bentuk pe langgaran di negeri ini. Di samping itu, pemerin tah harus berkejasama dengan berbagai lapisan masyarakat, khusunya lembaga pendidikan agar revolusi mental masyarakat di negeri ini lebih sistematis dan berkelanjutan. Kejujuran, keman dirian, dan kreatifitas harus benar-benar dita nam kan dalam masyarakat bangsa ini. Sejak dini masyarakat harus disadarkan akan arti penting sikap kemandirian dan kejujuran dalam mem bangun bangsa dan negera ini.
Mudah-mudahan presiden pilihan rakyat kali ini benar-benar bisa menjadi panutan dan ins pirasi rakyat sebagaimana yang diharapkan. Se mangat revolusi yang diimpikan sang pemim pinsemoga segera bisa direalisasikan agar bang sa ini segera bangkit dari keterpurukan dan pa sungan hutang yang semakin hari semakin me nyesakkan dada. Semoga.
Hobart-Australia, 14 September 2014
Oleh: Wajiran, S.S., M.A.
(Mahasiswa PhD University of Tasmania, Australia & Dosen FSBK UAD Yogyakarta)