JAKARTA--Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan, seluruh kementerian dan lembaga serta pihak-pihak lain yang terlibat dalam angkutan Lebaran 2016 telah bekerja keras dan maksimal sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Namun, ia mengakui, masih terdapat sejumlah persoalan dalam pelaksanaan di lapangan. "Saya menyampaikan penyesalan serta permintaan maaf yang sebesar-besarnya," ujarnya di kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jakarta, Senin (18/7).
Persoalan utama yang dimaksud Jonan adalah kemacetan lalu lintas pada waktu puncak arus mudik di ruas Brebes-Tegal. Adanya korban meninggal dunia maupun korban luka, baik karena kecelakaan lalu lintas maupun sebab lain selama pelaksanaan angkutan Lebaran, kata Jonan, menjadi bahan introspeksi dan evaluasi bagi semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan angkutan Lebaran.
Mengutip data Korlantas Mabes Polri mulai H-6 hingga H+8, jumlah kecelakaan lalu lintas turun enam persen dari 3.172 kecelakaan pada 2015 menjadi 2.979 kecelakaan pada 2016. Kemudian, korban meninggal dunia turun 20 persen, korban luka berat turun 15 persen, dan korban luka ringan turun lima persen. Jonan menyebutkan, sekitar 70 persen kecelakaan yang terjadi melibatkan kendaraan sepeda motor.
Selama masa operasi Lebaran 2016, terjadi kenaikan jumlah penumpang untuk moda angkutan penumpang laut, udara, dan kereta api dibanding tahun lalu. Perinciannya, angkutan penyeberangan naik enam persen, angkutan perkeretaapian naik 3,78 persen, angkutan laut naik 5,6 persen, dan udara mengalami kenaikan sebesar 13,74 persen. "Secara keseluruhan, 18.149.747 penumpang umum atau naik 4,3 persen dibanding tahun lalu," ujar Jonan.
Jonan melanjutkan, Kemenhub menyiapkan tiga langkah agar penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun-tahun mendatang lebih baik. "Pertama, pengoperasian ruas baru harus dibicarakan dengan sangat detail untuk menghindari rekayasa lalu lintas yang sangat berlebihan sehingga kemacetan itu sangat panjang," ungkapnya.
Upaya kedua, dengan meningkatkan atau menggencarkan sosialisasi menggunakan transportasi umum untuk arus mudik dan balik. Jonan menilai, kejadian kecelakaan lalu lintas yang mendera selama ini sekitar 70 persen melibatkan kendaraan roda dua. Ketiga, untuk mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas berbasis jalan raya darat, harus dilakukan sosialisasi sedini mungkin kepada pemudik.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Pudji Hartanto Iskandar menjelaskan, adanya penurunan angka kecelakaan pada tahun ini. Pudji menilai, rampcheck atau pemeriksaan menyeluruh berkontribusi signifikan atas penurunan tingkat kecelakaan pada masa operasi Lebaran tahun ini. "Hasil ini, bagaimana upaya kita melakukan rampcheck. Ini munculkan hal yang positif," kata Pudji. rep: Muhammad Nursyamsi, ed: Andri Saubani