Senin 16 Jun 2014 16:29 WIB
tajuk

Menjaga Kampanye Damai

Red:

Kampanye Pemilu Presiden 2014 yang damai menjadi harapan semua kalangan. Waktu kampanye yang berlangsung 4 Juni hingga 5 Juli 2014 sejak awal diharapkan tidak menimbulkan bentrokan, apalagi kemudian sampai menimbulkan jatuhnya korban jiwa.

Tentu saja keinginan banyak kalangan ini merupakan harga mati. Sebab, bentrokan dalam kampanye, apa pun itu bentuknya, akan membuat stabilitas keamanan terganggu dan bukan tidak mungkin menyeret stabilitas ekonomi yang saat ini sedang kurang bergairah.

Dalam sejarahnya, sejak digelar pemilu presiden langsung pada 2004, bentrokan yang terjadi antarpendukung calon presiden jarang terjadi. Kalaupun itu muncul, hanya dalam bentuk riak-riak kecil yang tidak sampai mengganggu stabilitas keamanan, apalagi ekonomi.

Akan tetapi, dengan jumlah calon presiden hanya dua pasang, kekhawatiran bakal lahirnya bentrok kampanye Pilpres 2014 cukup besar. Berbeda dengan pilpres sebelumnya yang selalu diisi oleh lebih dari dua pasangan capres-cawapres, tahun ini kubu para pendukung capres-cawapres hanya terbagi menjadi dua. Kondisi itulah yang menyebabkan potensi terjadinya keributan di antara para pendukung sangat mengemuka.

Keributan kedua pendukung begitu marak di media sosial. Kampanye hitam, saling hujat, dan membela calon presiden yang diusung dengan membabi-buta terjadi hampir setiap menit di media sosial. Bahkan, hal itu terjadi sebelum pelaksanaan kampanye berlangsung.

Perang kata-kata ini tidak hanya dilakukan oleh massa akar rumput. Tim sukses calon presiden pun melakukan hal yang sama. Mereka saling serang dengan menyampaikan fakta-fakta yang menyudutkan capres lawan, baik itu dengan fakta yang benar maupun dengan data yang sumir. Karena itu, kampanye hitam pun di Pilpres 2014 ini jauh lebih marak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Beruntung, bentrok fisik di antara para pendukung capres sejauh ini belum mengkhawatirkan. Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengantisipasinya dengan membuat zonasi kampanye pilpres agar potensi pertemuan massa di antara dua kubu tidak terjadi. Sampai saat ini, pertemuan kedua massa kampanye yang berseberangan memang tidak mengkhawatirkan.

Namun, bibit bentrokan di antara kedua kubu berseberangan pendukung capres tetap saja muncul. Potensi pertemuan massa di antara kedua kubu tersebut sangat mungkin terjadi ketika salah satu kubu capres yang mendeklarasikan dukungan bertemu dengan massa dari kubu lain yang melakukan hal sama. Atau, bisa juga massa satu kubu selesai mengikuti kampanye bertemu dengan massa kubu lain yang selesai melakukan deklarasi dukungan.

Kejadian saling dorong antara pendukung capres Prabowo-Hatta dan capres Jokowi-Jusuf Kalla di sekitar Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad (15/6) siang, menggambarkan bahwa potensi bentrok massa cukup besar. Beruntung, aparat keamanan cukup sigap sehingga keributan akhirnya bisa dihindarkan.

Karena itu, kita berharap agar aparat keamanan selalu netral, waspada, dan bertindak tegas guna menghindari lahirnya bentrokan massa yang mungkin muncul. Para elite pendukung masing-masing capres juga harus dewasa untuk terus menyerukan agar massa di akar rumput tidak melakukan tindakan-tindakan yang anarkistis dan "menyiram" setiap percikan api yang muncul dengan pernyataan-pernyataan yang menenangkan. Bukan malah sebaliknya, memanas-manasi keadaan yang justru menjadi pemicu tidak damainya pelaksanaan kampanye tahun ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement