Setelah dua kali debat capres kita melihat keberadaan moderator kurang sesuai. Amat disayangkan dengan kompetensi moderator yang memadai di bidangnya, ternyata dalam bertindak hanya berfungsi sebagai pembaca pertanyaan dan penjaga waktu.
Jika tugas dan fungsi moderator debat hanya seperti yang kita lihat dalam dua debat terdahulu maka saya kira KPU tidak perlu mengundang akademisi yang menguasai di bidangnya karena kehadirannya kurang bermanfaat. Lebih baik moderator dari berbagai perguruan tinggi terkemuka diganti seorang komisioner KPU, sehingga lebih efisen dan efektif. Jangan hanya gaya dan seolah tampak keren dengan keberadaan moderator profesor tetapi tidak digunakan sebagaimana mestinya.
Mari hindari hal yang menjurus pada kebohongan publik atau sekadar tampak wah padahal kenyataannya tidak demikian. Saya berharap pada debat capres tahap ketiga yang membahas isu dan persoalan internasional dengan pemandu ahlinya Prof Hikwana Juwana dari UI mempunyai wewenang menjadi moderator yang sesuai keahliannya.
Aries Musnandar
Lowokwaru, Malang