Senin 04 Aug 2014 13:00 WIB
suarapublika

ISIS Jangan Jadi Alat Merusak Islam

Red:

Setelah Alqaidah, sekarang muncul ISIS. Ada dua versi singkatannya, yakni Islamic State of Iraq and Syria dan yang satu lagi Islamic State of Iraq and Sham (atau ditulis juga Syam). Alqaidah dulu masih memakai nama berbahasa Arab dan sekarang ISIS lebih dipopulerkan dengan nama berbahasa Inggris. Padahal, organisasi ini dibesarkan di tengah dunia Arab (yakni, dalam pertempuran Irak dan Suriah).

Saat ini, posisi ISIS didekatkan sebagai bagian dari Islam. Apalagi, kelompok ini sudah terang-terangan mendeklarasikan berdirinya negara Islam yang wilayahnya meliputi Irak dan kawasan yang dulu disebut Syam. Kawasan tersebut sekarang meliputi Lebanon, Suriah, Yordania, dan Palestina. Dalam sekejap, jaringannya langsung terbentuk, termasuk di Indonesia. Banyak video yang beredar menyiarkan deklarasi ISIS di Indonesia.

Kemunculannya yang begitu cepat menjadi populer ini sesungguhnya mengundang pertanyaan. Mengapa mereka begitu cepat berkembang? Sementara, umumnya membentuk organisasi berjaringan internasional itu sangat memakan waktu dan biaya. Tahun lalu atau dua tahun lalu kita kebanyakan belum pernah dengar sama sekali nama ini.

Meski membawa-bawa nama Islam, keberadaan organisasi tersebut harus diwaspadai. Umat Islam jangan mudah terbawa-bawa untuk masuk kelompok ini. Siapa tahu sebenarnya kelompok ini bikinan dari negara-negara atau kalangan yang memang sengaja ingin merusak nama baik Islam. Dengan tampilan yang suka menyerang dan sadis, kelompok itu bisa jadi terus didorong untuk kemudian membuat Islam menjadi identik dengan perang dan sadisme.

Ahmad Rohim

RT 01/02 Kebon Jeruk, Jakarta Barat

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement