Jumat 29 Aug 2014 14:00 WIB
tajuk

Mengantarkan Pemerintah Baru

Red:

Pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan presiden terpilih Joko Widodo di Bali kemarin, sungguh istimewa.  Ini bukan pertemuan biasa. Inilah kali pertama estafet pemerintahan dari pemerintahan lama ke pemerintahan baru bisa berjalan mulus.  Setelah melalui pemilu presiden yang berakhir hampir tanpa gangguan, presiden terpilih, dan persiden sebelumnya mengantarkan presiden baru memasuki pemerintah yang baru. Tergambar ada kesinambungan dari pemerintahan sebelumnya kepada penggantinya.

Sejarah pergantian pemerintahan di Indonesia diwarnai dengan berbagai dinamika. Tidak semuanya berjalan mulus. Lebih sering diwarnai dengan kontroversi tiada henti. Akibat tidak mulusnya pergantian pemerintahan itu,  rezim yang baru berjalan dari awal lagi. Meninggalkan semua yang diwarisi oleh rezim lama, kendati tidak semuanya buruk.

Ketika Sukarno tumbang, rezim Orde Baru yang dipimpin  Soeharto mengubur semua rencana yang sudah disusun Orde Lama. Ketika era Reformasi muncul, semua yang berbau Orde Baru dimusnahkan. Pemimpin yang baru seakan-akan ingin menghapus semua jejak pemerintahan sebelumnya. Bangsa ini tak pernah maju karena warisan yang baik dari pemimpin terdahulu tak pernah dilanjutkan oleh pemimpin berikutnya. Ganti presiden ganti haluan, ganti menteri ganti aturan. Semua dimulai dari nol lagi.

Pertemuan SBY dengan Jokowi merupakan sebuah tradisi politik baru agar transisi pemerintahan dari pemerintah lama ke pemerintah baru berjalan dengan mulus. Kita mengapresiasi langkah SBY yang bersedia membuka diri membangun sinergi dan memberi dukungan penuh kepada pemerintahan berikutnya.

Seperti yang disampaikan SBY seusai pertemuan itu,  dia bersedia mengadakan konsultasi untuk membantu penyelenggaraan pemerintah berikutnya. Sedangkan Jokowi mengatakan akan menindaklanjuti pertemuan itu melalui konsolidasi Tim Transisi dengan pemerintah khususnya kementerian.

Kita berharap pemerintahan Jokowi-JK memanfaatkan sebaik-baiknya dukungan yang diberikan oleh SBY. Ini merupakan modal sangat penting bagi Jokowi -JK. Program-program yang menjadi prioritas pada pemerintahan mendatang bisa langsung diselaraskan dengan rencana pemerintahan sekarang. Pemerintahan Jokowi-JK bisa melanjutkan pencapaian-pencapaian yang sudah dilakukan pemerintah SBY-Boediono.

Komunikasi Tim Transisi dan kementerian perlu banyak dilakukan. Dengan begitu problem-problem pemerintah terdahulu bisa segera dideteksi dan diantisipasi oleh pemerintahan mendatang. Termasuk juga soal pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015. Ini menjadi penting karena APBN 2015 dibuat pada masa pemerintahan SBY-Boediono, namun pelaksananya adalah pemerintahan Jokowi-JK.

Gegap gempitanya pemilu presiden lalu menggambarkan betapa rakyat Indonesia mendambakan adanya perubahan. Perubahan yang akan membawa bangsa ini menjadi bangsa yang maju, sejahtera, dan disegani bangsa-bangsa lain. Kepada pemerintahan baru nanti harapan itu digantungkan. Pemerintah SBY-Boediono  sudah mengantarkan, tinggal bagaimana pemerintaan Jokowi-JK melanjutkannya menjadi lebih baik.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement