Kalau melihat anggaran di kementerian maupun BUMN Taspen, hingga kini ada sekitar 2,4 juta pensiunan dengan pengucuran dana Rp 4,7 triliun. Luar biasa jumlah uang yang dikeluarkan untuk para mantan abdi negara tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa negara kita masih memiliki cadangan dana dan devisa yang memadai dalam beberapa puluh tahun ke depan. Kalau kita membandingkan dengan dana siluman dalam RABPB DKI tahun 2015 sebesar Rp 12,5 triliun, dana itu bisa membayar enam juta pensiunan PNS.
Karena itu, saya merespons BUMN Taspen yang hingga kini mampu mengelola, me-manage, serta menjaga uang PNS dan pensiunan yang jumlahnya triliunan rupiah. Sebab, jika dana itu jatuh ke tangan pejabat yang tidak bertanggung jawab, dapat dibayangkan bagaimana nasib para pensiunan dan keluarganya tidak tak menerima uang pensiun.
Jika dibandingkan dengan Singapura atau Malaysia, memang agaknya uang pensiun yang diterima mantan abdi negara dan abdi masyarakat (terutama golongan II dan III) tergolong kecil. Namun, meski kecil tetap berkah dan diridhai Allah SWT.
Buat apa mantan pejabat negara yang kini pensiun justru memiliki dan menyimpan hasil korupsi hingga puluhan miliar, tapi pada akhir kelak mendapat azab dan siksaan yang pedih karena harta yang dimiliki diperoleh dengan cara tidak halal.
Valery Setiawan
Jakarta Timur