Senin 18 Jul 2016 13:00 WIB

Pendidikan Budi Pekerti

Red:

Seusai bulan puasa, di saat mereka yang berpuasa "merayakan kemenangan", publik kembali konsisten disuguhkan berita-berita miris yang memilukan hati dan menyedihkan kita sebagai bangsa beradab. Pembunuhan, pencabulan anak, perzinaan, dan perbuatan tak senonoh lainnya menghiasi pemberitaan.

Mengapa fenomena ini marak di negeri berideologi Pancasila yang sesungguhnya sarat nilai-nilai keagamaan? Selama kita, terutama pemerintah tidak peka dan "pura-pura" dalam beragama, selama itu pula sengkarut persoalan manusia Indonesia tidak akan pernah terselesaikan. Revolusi mental sesungguhnya perlu segera dilakukan dalam membendung ekses buruk pemanfaatan ilmu dan teknologi yang keliru.

Saya hanya ingin menawarkan ide solutif jangka panjang dari sisi bidang pendidikan formal. Usul saya, sebaiknya pemerintah menerapkan kembali pendidikan budi pekerti berbasis pancasila dimulai dari pendidikan dasar.

Berbasis Pancasila ini bermakna bahwa setiap agama harus diberikan kebebasan memasukkan nilai-nilai mulia agama kepada siswa sesuai keyakinan agamanya untuk membentuk budi pekerti yang diharapkan. Jadi, tiap-tiap agama diajak ikut berperan membentuk budi pekerti siswa.

Islam secara komprehensif memiliki konsep pendidikan budi pekerti itu. Ada tiga hal yang perlu dilakukan sekolah terhadap siswa Muslim dalam membentuk budi pekerti yang agung. Pertama, dekatkan siswa dengan Alquran. Ini berarti siswa diajarkan tata cara (adab) dalam mengaji dan mengkaji Alquran sehingga akan terbentuk adab perilaku siswa yang baik.

Kedua, dekatkan siswa dengan masjid. Siswa diajarkan kebersamaan dengan sesama sekaligus meningkatkan kepedulian, juga memperbaiki kualitas ibadah kepada Sang Pencipta.

Ketiga, dekatkan siswa dengan contoh-contoh Nabi, sahabat Nabi, dan ulama yang memiliki akhlak mulia. Kegiatan ini akan dapat menginspirasi siswa berbuat lebih banyak kebaikan dan peningkatkan kualitas budi pekerti.

Persoalannya sekarang adakah kemauan pemerintah untuk melakukan revolusi mental ini?

Aries Musnandar

Pendidik, tinggal di Malang, Jatim

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement