Jumat 30 May 2014 15:00 WIB
program

Menanam Semangat Kebangsaan di Kalangan Pemuda

Red:

oleh:dwi murdaningsih -- Rasa bangga sebagai bangsa yang besar hendaknya perlu terus dipupuk di kalangan generasi muda agar semangat mencitai tanah air tidak pernah padam. Pandangan itu disampaikan Direktur Bina Sarana Informatika (BSI) Naba Aji Notoseputro Sabtu pekan silam. Rasa kebangsaan ini, perlu terus ditumbuhkan dengan berbagai cara.

Sebagai generasi muda, rasa kebangsaan perlu ditumbuhkan dengan terus memupuk kemampuan diri dari sisi teknologi dan kecerdasan. Hal ini penting agar Indonesia tak selalu menjadi bangsa yang mudah dikelabui bangsa lain. Dengan begitu, tiap orang akan bangga ketika menyebut dirinya orang Indonesia. “Kita harus pintar, bukan hanya dari sisi teknologi, tapi dari sisi kebangsaan,” tegas Naba, dalam seminar kebangsaan di kampus BSI.

Semangat kebangsaan perlu terus dibangun lantaran Indonesia merupakan negara yang luar biasa demokratis. Rasa kebangsaan ini yang akan membatasi sikap dan perilaku lantaran kehidupan di Indonesia telah begitu bebas. Hal ini pula yang menjadi salah satu konsentrasi dari BSI untuk meningkatkan rasa kebangsaan dari mahasiswa. Caranya dengan menggandeng lembaga mahasiswa seperti Senat dan BEM untuk sering-sering menimba ilmu melalui seminar kebangsaan.

Menurutnya, tiap elemen bangsa harus berbuat yang terbaik bagi bangsa. Selagi masih mahasiswa yang kelak akan menjadi calon pemimpin bangsa, Naba berpesan agar mahasiswa bisa melakukan hal yang positif untuk bangsa, apapun profesinya nanti. Mahasiswa, jangan hanya sekedar mengkritik, namun harus bisa berperan dan berkontribusi terhadap bangsa dengan cara apapun. “Pemuda sekarang jangan hanya melihat kejelekan bangsa Indonesia. Konteks kebangsaan kini makin hari makin luntur,” katanya. Indonesia akan segera menyongsong era masyarakat ekonomi ASEAN (MEA). Ia mengimbau momen kebersamaan antar negara di ASEAN ini bisa makin menumbuhkan semangat kebangsaan dan rasa bangga. Segala persiapan untuk menyongsong itu, telah diupayakan.

BSI juga kerap me ngirimkan delegasi ma ha siswa di event-event inter nasional. Tujuannya mengingatkan tak lama lagi, kawan para mahasiswa bukan hanya orang Indonesia saja, namun juga mahasiswa dari seluruh kawasan ASEAN. Indonesia juga bisa mengambil kesempatan dengan menyebarkan budaya Indonesia diantara negara ASEAN. Misalnya Bahasa Indonesia berpotensi digunakan menjadi bahasa ASEAN. Sekretaris Pribadi Presiden SBY, Doddy Haryono mengatakan mahasiswa memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun kebangsaan. Menilik sejarah pada peringatan hari kebangkitan nasional, bangsa Indonesia bermula dari pikiran mahasiswa. Mahasiswa kedokteran Stovia saat itu yang mulai menggagas semangat nasionalisme bangsa Jawa.

Kampus Stovia saat itu, bukan hanya mencetak calon dokter, namun calon aktivis yang menyuarakan pentingnya nilai-nilai kebangsaan. Saat ini Indonesia memang sudah merdeka. Namun, Indonesia sebagai bangsa akan terus tumbuh dan perlu dibangun. Saat merdeka, Indonesia memang telah memiliki pemerintahan sendiri, tapi perjuangan menjadi bangsa belumlah selesai. “Negara dan bangsa itu berbeda. Indonesia memang sudah merdeka, Bangsa kita belum final, dan kita adalah individu yang membentuk bangsa ini,” katanya Seniman Didi Petet mengatakan semangat kebangsaan bisa terus ditumbuhkan dengan terus menerus bekerja secara serius, apapun profesinya. Tiap individu harus memiliki sikap dan menyadari peranan dan kotribusinya terhadap Indoensia. ed: hiru muhammad

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement