Jumat 30 May 2014 18:04 WIB

Saatnya Mahasiswa Jadi Agen Kependudukan

Red:

oleh:Dwi Murdaningsih/Indah Wulandari -- Isu  kependudukan menjadi salah satu hal penting yang perlu melibatkan dukungan mahasiswa.

Jumlah remaja di Indonesia tahun 2013 mencapai lebih dari 43,5 juta. Besarnya jumlah remaja ini harus dimanfaatkan sebagai sarana sosialisasi pembangunan pendidikan melalui program kuliah kerja nyata tematik Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

“Isu kependudukan itu bukan hanya KB, tapi lebih luas. Tantangan Indonesia sekarang adalah bagaimana memaksimalkan potensi generasi muda yang begitu besar,” kata Direktur Kerjasama Pendidikan Kependudukan BKKBN Pusat Eddy Hasmi MSc di sela workshop kerja sama BKKBN dan perguruan tinggi beberapa waktu lalu.

Kegiatan yang diikuti 128 perwakilan perguruan tinggi ini bertujuan memperkenalkan kembali program penyuluhan tentang keluarga dalam program kemahasiswaan. BKKBN, tak bisa bekerja sendiri karena perlu bekerjasama dengan mitra dan stakeholder.

BKKBN telah menyusun modul-modul untuk perguruan tinggi. Bagi para mahasiswa tingkat akhir yang tengah menempuh Kuliah Kerja Nyata (KKN), diselipkan materi tentang pembangunan kependudukan dan pentingnya keutuhan sebuah keluarga. “Saat ini baru selesai penyusunan modul bagi mahasiswa yang hendak melakukan KKN. Ketika KKN, mahasiswa bisa menyampaikan pesanpesan kependudukan. “Kami juga sedang menyiapkan modul untuk sekolah-sekolah berbasis agama,” kata Eddy.

Menjelang periode pelaksanaan yang kedua, terdapat sekitar 3.500 orang mahasiswa yang berpartisipasi dari seluruh Indonesia. Pemberian materi di dalam KKN tersebut, dinilai Eddy ampuh untuk menumbuhkan kesadaran kaum muda. Bahwa ke depan, Indonesia akan menghadapi ledakan penduduk usia lanjut. Saat ini lansia berjumlah 20 juta, tahun 2050 jumlah lansia menjadi 70 juta.” Ini perlu persiapan. Pemerintah perlu menyiapkan infrastruktur, masyarakat perlu menyiapkan generasi muda untuk menghadapi perubahan,” tegasnya.

Direktur Penelitian dan Pengembangan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Malang Prof Sujono, M.Kes menyambut baik integrasi BKKBN ke dalam program universitas. Saat ini, implementasi kerjasama dengan perguruan tinggi dan sekolah telah berjalan. Di beberapa perguruan tinggi telah dibentuk pusat informasi remaja. “Semuanya disesuaikan penyampaiannya dengan konten lokal di tiap daerah,” ungkap Sujono.

Akan berhasil

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Darsono mengatakan kependudukan menjadi satu tema dalam pelaksanaan KKN. KKN di UNS pada bulan Juli mendatang diaktifkan lagi setelah 13 tahun vakum. Pembangunan kependudukan menjadi salah satu tema yang akan digarap. Juli mendatang akan menjadi periode yang sangat bersejarah bagi penyelenggaraan KKN di UNS. “Temanya pembangunan kependudukan,” kata Darsono, Rabu kemarin.

Darsono optimistis keterlibatan mahasiswa bisa membawa keberhasilan dalam program pemerintah. Hal ini juga pernah terjadi beberapa tahun lalu saat mahasiswa dilibatkan dalam program bimbing an masyarakat (BIMAS), intensifikasi masyarakat (IMAS) untuk mendukung program swasembada pertanian.

Menurutnya mahasiswa sebagai suatu komunitas terdidik perlu diperhatikan sebagai salah satu faktor keberhasilan pembangunan negara. Di era saat ini, menurut dia isu kependudukan menjadi salah satu hal penting yang perlu melibatkan dukungan mahasiswa.

Apalagi, mahasiswa juga merupakan calon-calon yang akan melahirkan generasi baru di masa mendatang. De ngan pemahaman mengenai konsep kependidikan yang baik, dalam beberapa dekade mendatang diharapkan Indonesia akan diisi oleh generasi yang berkualitas. “Sudah saatnya saat ini instrumentasi pembangunan melibatkan mahasiswa,” katanya.

Pada periode pertama KKN Juli mendatang, UNS akan melepas sekitar 2400 mahasiswa. Mereka akan disebar di 14 kabupaten di sekitar Solo Raya, Jawa Tengah bagian timur seperti Demak, Kudus, Grobogan dan Jawa Timur bagian barat seperti Pacitan, Magentan dan Ngawi. UNS juga mengirimkan mahasiswa untuk mengikuti KKN bekerja sama dengan pemerintah kabupaten Belu, pulau Rote (NTT), Pontianak, Makassar dan Merauke. Kependudukan menjadi salah satu menu wajib dalam penyelenggaraan KKN ini.

Masing-masing kelompok mahasiswa akan membuat proyek sesuai dengan kompetensi bidang keilmuan masingmasing. KKN memang dipadukan dengan berbagai bidang ilmu agar bisa menghadilkan satu kolaborasi yang positif. Menurut dia, masyarakat Indonesia memang masih perlu selalu mendapat sosialisasi kependudukan. Bukan hanya soal KB, namun juga mengenai pendidikan. Metode yang dilakukan melalui penjelasan dengan pendekatan dalam kesejahtraaan dan pembangunan masyarakat.

Direktur Penelitian dan Pengembangan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Sujono menyambut baik integrasi BKKBN ke dalam program universitas. Saat ini, menurutnya implementasi kerjasama dengan perguruan tinggi dan sekolah telah berjalan. Di beberapa perguruan tinggi telah dibentuk pusat informasi remaja. Semuanya materi disesuaikan penyampaiannya dengan konten lokal di tiap daerah. ed: hiru muhammad

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement