Dunia boleh saja mengalami krisis, namun industri kreatif tak pernah sepi dari prestasi. Industri kreatif terbukti tetap bertahan dalam krisis. Contohnya, industri perfilman di AS yang terus memproduksi film meski biaya pembuatan harus dipangkas lebih murah.
Peluang itu yang telah lama ditangkap oleh STMIK AMIKOM Yogyakarta. Ketua STMIK AMIKOM Yogyakarta M Suyanto mengatakan setidaknya ada 17 bidang bisnis yang bisa digarap melalui TI sebagai sebuah industri kreatif. Tentu saja, film dan animasi sebagai salah satu contohnya. Sekian lama bergelut di bidang TI, Amikom telah memproduksi film yang sudah go international.
Film Battle of Surabaya menjadi pemenang international movie trailer festival dan nominasi golden trailer awards kategori foreign animation trailer 2014. Film produksi PT Mataram Surya Visi Sinema ini sekaligus mengenalkan budaya Indonesia ke kancah internasional. Penduduk dunia ada tujuh miliar orang, tapi penikmat film ada 7,6 miliar orang. Artinya, satu orang menonton lebih dari satu film. "Ini peluang," katanya tegas.
Uang yang beredar di dunia industri kreatif pun begitu melimpah. Setidaknya, perputaran di industri film global mencapai Rp 412 triliun. Inilah yang menjadi salah satu kesempatan bagi anak-anak muda untuk terus berkarya.
Dunia pendidikan harus menjadi laboratorium dan dapur agar kreativitas bisa tumbuh subur. Dengan modal yang kecil, kreativitas menjadi produk yang harganya dibayar dengan mahal.
Di AMIKOM, pihaknya memberikan super unggul training untuk memicu kreativitas mahasiswa. Mahasiswa diberikan motivasi dan pelatihan agar kreativitas bisa muncul. Anak-anak ini kemudian terus dimotivasi untuk menghasilkan karya yang baik.
"Pelatihan ini bukan hanya memberikan pengetahuan, tapi mengubah jiwa mereka. Kita fokus agar kalau lulus nanti langsung bisa jadi pengusaha," ujarnya.
Dari berbagai pelatihan inilah yang kemudian menghasilkan produk animasi berkelas. Kolaborasi dengan pihak asing terus dilakukan baik untuk go international maupun editing. Terbaru, STMIK Amikom akan meluncurkan film animasi berjudul Fire and Ice. Ia berharap pemerintah bisa membuka jalan agar hasil karya animator Indonesia bisa lebih mudah didistribusikan di skala internasional. "Akan bagus kalau pemerintah bisa membantu kita distribusi film ke Walt Disney," kata Suyanto.
Dunia usaha juga turut mendukung pertumbuhan industri kreatif digital di Indonesia. Vice President Innovation Strategy and Synergy Telkom Saiful Hidajat mengatakan industri kreatif mau tidak mau harus menjadi industri unggulan Indonesia. Keragaman budaya sudah pasti menjadi salah satu unggulan dari Indonesia.
Di bidang industri kreatif ini, menurutnya, merupakan kesempatan Indonesia untuk unjuk gigi dengan negara lain. Pasalnya, sebagai negara yang besar di Asia, Indonesia sudah telanjur kalah dengan Cina dalam hal industri manufaktur. Industri game dan software dalam negeri bahkan memiliki pertumbuhan yang tinggi pada industri kreatif nasional. Porsinya masing-masing mencapai 16,7 persen dan 15,4 persen dari keseluruhan industri kreatif pada 2012.
Telkom juga terus memberikan dukungan agar pelaku industri kreatif digital semakin muncul. Telkom memiliki program creative camp. Ada agenda yang sengaja dirancang untuk mengumpulkan ide anak-anak muda di bidang industri kreatif. Setelah ide-ide muncul, lantas akan diberikan pelatihan atau motivasi dan tips untuk berkarya.
Diakuinya, saat ini memang tidak begitu banyak pemula di bidang bisnis digital sehingga "kongkow-kongkow" sesama pelaku industri kreatif perlu makin sering diagendakan. Dari acara kumpul-kumpul inilah bisa dihasilkan suatu inkubator bisnis digital. Untuk bisnis potensial, akan mendapatkan bantuan pendanaan dari Telkom. Telkom juga
Bekerja sama dengan pemerintah lokal untuk membantu lahirnya pebisnis pemula di berbagai daerah. "Banyak anak kreatif, tapi tidak berani mengungkapkan. Ketika kita gali, banyak ide yang muncul," ujarnya.
Staf pengajar Teknik Informatika Universitas Al-Azhar, Denny Hermawan, mengatakan kampus terus berupaya memfasilitasi mahasiswa untuk makin berkarya di industri kreatif. Selama ini, menurutnya, banyak mahasiswa yang secara individu sudah terlibat dalam industri kreatif.Selama ini,menurutnya, banyak mahasiswa yang secara individu sudah terlibat dalam indiustri kreatif.
rep:dwi murdaningsih ed: hiru muhammad