oleh:Erdy Nasrul/Halimatus Sa'adiyah -- Negara haruslah menjamin kebebasan masyarakatnya dalam menjalankan keyakinan.
JAKARTA -- Kerukunan umat beragama masih menjadi fokus utama kedua pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres). Kubu pasangan capres dan cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) menyatakan isu keagamaan harus didialogkan secara terus-menerus.
Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK, Abdul Kadir Karding, mengatakan, pasangan capres-cawapres yang mereka usung memiliki tiga program untuk mewujudkan kerukunan umat beragama di Indonesia. Pertama, ujarnya, penguatan komunikasi dan kerja sama antarkelompok agama.
Karding menilai, untuk memupuk toleransi, antarkelompok agama harus memiliki komunikasi yang baik. “Salah satunya, bisa melalui program kerja sama di bidang sosial kemanusiaan,” kata Karding, Ahad (1/6).
Kedua, menurut Karding, Jokowi-JK akan menanamkan pendidikan karakter manusia yang menjunjung tinggi kerukunan antarumat beragama melalui jalur pendidikan. "Harus ada upaya khusus di dalam pendidikan kita dengan memberi ruang untuk berbicara inklusivisme dan pluralisme," katanya.
Ketiga, lanjut dia, sikap toleransi antarumat beragama juga harus dicontohkan pemimpinnya. Seorang pemimpin, menurut Karding, harus dapat mengakomodasi dan mengayomi semua pihak. "Problem kita adalah membangun sikap di masyarakat untuk menghargai perbedaan. Nah, oleh karena itu, pembangunan sikap itu bisa dilakukan lewat pendidikan dan teladan yang baik," kata dia.
Karding menjamin pasangan Jokowi-JK dapat mewujudkan Indonesia yang melindungi minoritas. Hal itu, menurut Karding, sudah dibuktikan oleh JK yang telah memiliki pengalaman menyelesaikan konflik di Aceh dan Poso. "Kemudian, Pak Jokowi di Jakarta juga sudah membuktikan lewat kasus Lurah Susan. Itu contoh ketegasan beliau bahwa tidak ada tempat untuk isu sara pada kebijakan pemerintahan," ujar Karding.
Calon presiden nomor urut dua, Jokowi, menyiratkan akan menyelesaikan kekerasan berbau sara dengan terjun langsung ke lapangan untuk mengetahui duduk persoalan. "Hal-hal seperti itu harus diterjuni ke lapangan, dilihat di lapangan, jangan sampai melebar ke mana-mana. Harus dilakukan sesuatu yang konkret, tidak bisa diselesaikan dari belakang meja," kata Jokowi.
Sementara itu, calon presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto, menegaskan, seluruh elemen bangsa dari berbagai golongan dan agama harus menyatu membela kepentingan NKRI. “Kita harus menjaga semua demi kedamaian," ujarnya.
Untuk menjaga kerukunan antarumat beragama, menurut Prabowo, hukum harus ditegakkan terlebih dahulu. Bila terpilih nanti, ia dan Hatta Rajasa berjanji akan menegakkan hukum tanpa pandang bulu.
Siapa pun yang bersalah harus ditindak tegas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada. "Kita akan berusaha sekeras mungkin untuk menegakkan hukum dengan baik. Menciptakan suasana damai sebaik-baiknya di Indonesia," kata dia.
Penegakan hukum di Indonesia, menurut Prabowo, menjadi kunci kemajuan bangsa Indonesia ke depan. Sistem hukum yang baik, menurutnya, akan mengarah pada tumbuhnya masyarakat Indonesia ke arah yang lebih baik.
Sistem hukum yang baik yang akan menjadikan Indonesia bangkit. Perekonomian akan tumbuh pesat. Pendapatan negara akan bertambah. Tidak lupa, program kesejahteraan masyarakat akan semakin maksimal berjalan. Hal ini, menurutnya, akan semakin memperbaiki kehidupan masyarakat.
Ia memastikan, semua upaya hukum untuk melindungi kebebasan beragama harus berjalan. "Tidak boleh ada ancaman apa pun terhadap kebebasan umat beragama," katanya.
Keyakinan keagamaan, menurutnya, hak setiap insan sebagaimana diatur UUD 45. Negara haruslah menjamin kebebasan masyarakatnya dalam menjalankan keyakinan. Dia menyatakan, negara harus hadir di tengah perseteruan yang terjadi, kemudian menjadi pendamai dengan membawa pesan keagamaan.
Di sisi lain, ia mengecam semua tindakan yang merusak kebebasan beragama. Dalam sistem demokrasi, menurutnya, hal itu tidak boleh terjadi.
Ia juga menyesalkan terjadinya tindakan kekerasan oleh sekelompok orang yang melakukan penyerangan di Yogyakarta. "Saya menyesalkan semua tindak kekerasan. Kita harus jaga kerukunan antarumat beragama. Kita harus jaga perdamaian," katanya.
Prabowo menegaskan, semua komponen bangsa, terutama negara, harus mampu menjaga kerukunan keagamaan. Sistem ini sangat penting untuk menjadikan pemerintahan berjalan dengan stabil. “Ini menjadikan Indonesia semakin kuat dan terhindar dari perpecahan,” jelas Prabowo. ed: fitriyan zamzami, muhammad fakhruddin