JAKARTA — Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP)Dewan Masjid Indonesia (DMI) M Jusuf Kalla (JK) mendukung langkah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) melaporkan adanya pihak tertentu yang melakukan kampanye di masjid. Menurut JK, langkah tersebut bukan bermaksud untuk memata-matai khatib dan khutbah jumat.
“Saya dengar masalah itu, tapi faktanya bukan begitu. Yang dikatakan Eva Sundari (politisi PDIP) bahwa ada laporan dari jamaah masjid di Jakarta Ti mur tentang ada yang memakai masjid untuk kam panye hitam,” kata Jusuf Kalla, Selasa (3/6). Karena itu, lanjut JK, Eva mendorong agar jamaah masjid yang tahu pembicaraan atau khutbah yang melanggar hukum, silakan menyampaikan atau melaporkan ke pengurus masjid. “Ya kan kalau begitu bagus,” kata JK.
Calon wakil presiden nomor urut dua ini menegas kan, selaku ketua DMI, dirinya saja tak berani bicara yang melanggar hukum di masjid. “Jadi, diminta agar jamaah masjid yang mendengarnya supaya menyampaikan ke pengurus masjid bahwa itu keliru,”ujarnya.
JK menjelaskan yang terjadi bukan mau me mata-matai masjid-masjid. “Tak benar ada intel-intelan mesjid. Kalau itu ada, saya yang pertama marah,” kata JK.
Lebih lanjut Jusuf Kalla menegaskan, dirinya selaku Ketum PP Dewan Masjid Indonesia tidak pernah menginstruksikan apa pun, apalagi jika diisukan menginteli masjid.
Menurut JK, sesuai undang-undang (UU), area masjid harus steril dari kampanye. Karena itu, dia hanya mengingatkan para jamaah agar melaporkan siapa saja yang melakukan pelanggaran UU.
Sebelumnya, politisi PDIP yang juga tim sukses relawan Jokowi-JK, Eva K Sundari, mengakui adanya surat edaran dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Jakarta Timur yang memerintahkan kader-kader PDIP untuk mengawasi khutbahkhutbah Jum’at di berbagai Masjid. “Iya, itu ada edar an dari DPD Jakarta Timur mengambil policy untuk mencatat dan merekam (khutbah Jumat),” kata Eva.
Eva menyatakan edaran mengawasi khutbah Jumat berangkat dari berbagai informasi yang menyebut khutbah Jumat kerap dijadikan ajang untuk menggembosi Jokowi. Ia mencontohkan, Jokowi difitnah sebagai penganut agama Kristen. Belum lagi, imbuh Eva, di sejumlah masjid dan pesantren Jawa Timur beredar tabloid Obor Rakyat yang berisi berita-berita negatif tentang Jokowi.
rep:Andi Mohammad Ikhbal/antara ed: muhammad fakhruddin