Akhir Mei lalu, di Bandung, Jawa Barat (Jabar), calon presiden (capres) Joko Widodo mengatakan, provinsi tersebut akan menjadi daerah tersulit untuk direbut di Pulau Jawa. Capres yang akrab disapa Jokowi itu mewanti-wanti, tim pemenangannya harus bekerja keras selama masa kampanye yang dimulai pada Rabu (4/6).
Menurut perhitungan tim Jokowi dan pasangan calon wakil presiden (cawapres) Jusuf Kalla (JK), wilayah selatan Jabar yang terutama sukar diraih suaranya. Sementara, bagian tengah dan utara relatif lebih mudah direbut.
Salah satu alasan sukarnya merebut sejumlah wilayah di Jabar, menurut tim pemenangan, adalah karena kentalnya sentimen keagamaan di wilayah-wilayah tersebut.
Di lain pihak, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) optimistis pasangan yang ia dukung, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa bisa menang mudah di Tanah Pasundan. Ia mengklaim, tim pemenangan yang sebagian besar dipimpim kepala daerah di 27 kabupaten/kota akan memuluskan pemenangan tersebut. Para kepala daerah yang berasal dari koalisis parpol pendukung Prabowo-Hatta tersebut, menurut Aher, sudah siap mengupayakan pemenangan di daerah masing-masing.
Kendati demikian, peta politik di Jabar belakangan tak sesederhana klaim kedua kubu.
Pernyataan Jokowi soal sulitnya menang di Jabar bertolak belakang dengan perolehan suara PDI Perjuangan di provinsi tersebut pada Pileg 2014. Perolehan suara PDI Perjuangan di Jabar pada Pileg 2014 lalu melampaui capaian PDI Perjuangan di wilayah yang sama pada pemilu-pemilu sebelumnya.
Pada 2013, saat pilgub Jabar digelar, pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang diusung PDI Perjuangan hanya kalah sekira empat persen dari pemenang.
Sementara, jajak pendapat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) juga menunjukkan Jokowi-JK unggul di Jawa Barat. Pada survei yang digelar pada pertengahan Mei tersebut, Jokowi-JK dipilih 39,06 persen responden di Jabar. Sementara, Prabowo-Hatta di pilih 29,96 responden di Jabar. Yang belum menentukan pilihan di provinsi itu sebesar 30,98 persen.
Dengan perimbangan demikian, pertarungan untuk merebutkan wilayah dengan pemilih terbanyak tersebut bakal sengit. Terlebih lagi, ada adagium bahwa siapa yang memenangkan pemilihan umum di Jawa Barat akan memenangkan pemilihan di tingkat nasional.rep:fitrian zamzami
Hasil Pilpres 2009 di Jabar:
Megawati-Prabowo: 26,21 persen
SBY-Boediono: 65,08 persen
JK-Wiranto: 8,71 persen
Hasil Pemilukada Jabar 2013
Pemenang: Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar (32,39 persen)
Pendukung Utama: PKS
Runner-up: Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki (28,41 persen)
Pendukung Utama: PDI Perjuangan
Suara Koalisi pada Pileg 2014 di Jabar:
Jokowi-JK:
PDIP: 19,63 persen
PKB: 7,42 persen
Nasdem: 4,89 persen
Hanura: 5,48 persen
PKPI: 0,57 persen
Total: 37,99 persen
Prabowo-Hatta:
Gerindra: 11,22 persen
PAN: 6,56 persen
PKS: 8,98 persen
Golkar: 16,71 persen
PPP: 7,70 persen
PBB: 1,74 persen
Total: 52,89
Demokrat (netral): 9,11 persen
Daftar Pemilih Tetap Jabar: 32.536.980
Suara Sah: 21.192.832
Sumber: Badan Pusat Statistik/Komisi Pemilihan Umum