Senin 09 Jun 2014 16:00 WIB

Panglima TNI Siap Pasangan Badan

Red:

JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Moeldoko siap pasang badan untuk anggota bintara pembina desa (babinsa) yang dituding tidak netral. Pasalnya, menurut Moeldoko, laporan dugaan adanya pelanggaran pemilu yang dilakukan anggota babinsa di Gambir, Jakarta Pusat, tidak terbukti. 

"Saya akan bela babinsa kalau mereka tidak melakukan hal-hal negatif," kata Jendral Moeldoko saat konferensi pers di Pusat Penerangan TNI Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Ahad (8/6).

Moeldoko mengaku, telah mengonfirmasi hal itu ke aparat setempat. "Setelah pengecekan oleh bawaslu bersama dengan aparat daerah setempat, seperti camat, lurah, RT, serta masyarakat, ternyata apa yang dikatakan pelapor tidak terbukti," katanya

Moeldoko mengatakan, ketua Bawaslu telah menelepon dan mengatakan bahwa secara politik tak ada pelanggaran dan kasus ini diserahkan semua kepada TNI. Bahkan, lanjut Moeldoko,  masyarakat sekitar kejadian yang dilaporkan ada oknum babinsa berpihak kepada salah satu calon presiden, yaitu di daerah Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, telah siap menjadi saksi atas kasus ini. "Masyarakat mengatakan, tidak ada penyimpangan seperti itu," katanya.

Untuk itu, panglima TNI mengimbau agar seluruh masyarakat berpandangan positif kepada babinsa. Selanjutnya, Moeldoko mengatakan, jika memang kasus ini benar terjadi, hal itu tidak terstruktur dan tidak sistemik. "Karena, tidak ada perintah panglima TNI kepada babinsa untuk melakukan hal seperti itu," ujarnya.

Calon presiden Joko Widodo meminta warga berperan aktif melaporkan tindakan kecurangan kampanye pada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Pernyataan tersebut dikatakan Jokowi untuk mengomentari dugaan adanya anggota bintara pembina desa (babinsa) yang mengerahkan warga untuk memilih capres tertentu. "Saya kira, masyarakat harus tahu, kalau ada yang bergerak segera disampaikan," ujar Jokowi di Jalan Subang, Ahad (8/6).

Capres dengan nomor urut dua tersebut juga meminta warga agar memahami bahwa anggota TNI haruslah bersikap netral. Mereka, tidak diizinkan berpihak pada capres tertentu.

Mengetahui hal itu, tim hukum pasangan Jokowi-Jusuf Kalla pun telah melaporkan tindakan babinsa tersebut kepada Bawaslu. Mereka menduga, kejadian yang telah merugikan kubu Jokowi-JK tersebut tidak hanya terjadi di wilayah Jakarta, tapi juga telah sampai hingga ke daerah. "Bawaslu mengatakan, panglima TNI akan dimintai klarifikasi pada Senin terkait babinsa mengarahkan ke pasangan tertentu," kata anggota tim advokasi Jokowi-JK, Alexander Lay. rep:hslimstus sa'diyah/c81 ed: muhammad fakhruddin

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement