PALU -- Kepala Polri Jenderal Sutarman berharap, penembakan markas polisi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, tidak mengganggu persiapan pemilihan presiden di daerah itu. "Polri akan lakukan tindakan preventif agar hal seperti itu tidak terjadi lagi," kata dia saat berkunjung di Palu, Selasa (10/6).
Dia berharap, keamanan di Kabupaten Poso dan di Sulawesi Tengah tetap terjaga, sehingga seluruh tahapan Pilpres 2014 berjalan aman dan lancar. Situasi yang aman, kata dia, membuat masyarakat bisa memilih tanpa bayang-bayang rasa ketakutan. Polri juga akan bekerja sama dengan penyelenggara pemilu dan masyarakat agar proses demokrasi berjalan aman dan lancar.
Pada Senin (9/6) malam Markas Polsek Poso Pesisir Utara ditembaki orang tak dikenal dan menyebabkan seorang anggota polisi terluka. Para penembak yang diperkirakan berjumlah empat orang melarikan diri usai terjadi baku tembak dengan petugas sekitar lima menit.
Sutarman mengatakan, kepolisian sudah melakukan pengejaran terhadap penyerang markas polisi itu. "Aparat sudah melakukan pengejaran dan mengidentifikasi pelaku yang meresahkan tersebut," katanya.
Pelaku diyakini adalah segerombolan orang yang melakukan teror untuk mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat. "Penyerangan markas polisi adalah teror yang harus ditumpas. Pelaku adalah oknum yang tidak bertanggung jawab," kata Sutarman.
Sutarman dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko beserta pejabat utama Mabes TNI dan Mabes Polri berada di Kendari, Sultra, serangkaian acara pengarahan pengamanan menjelang Pilpres 9 Juli 2014. Panglima TNI Moeldoko dan Kapolri Sutarman menyampaikan pencerahan dihadapan prajurit TNI-Polri, PNS lingkup TNI-Polri, dan kalangan dharma pertiwi dan Bhayangkari setempat.
Pemilihan Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Moeldoko meminta TNI dan Kepolisian mewaspadai adanya provokasi. antara ed: ratna puspita