BENGKULU - Kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengabaikan hasil survei yang menyatakan pesaingnya, Joko Widodo-Jusuf Kalla, bakal memenangkan Pemilihan Presiden pada 9 Juli mendatang. Bagi kubu Prabowo-Hatta, survei bukan patokan yang menentukan siapa yang kelak jadi pemenang.
Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta Nurul Arifin, berkaca pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI dua tahun lalu. Kala itu, hasil survei menyatakan, pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli bakal mengalahkan Jokowi-Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.
Namun, masyarakat justru memilih Jokowi-Ahok. “Terbukti yang menjadi gubernur adalah Jokowi, tidak menutup kemungkinan hal itu juga terjadi pada pilpres,” kata dia di Bengkulu, Rabu (11/6).
Menurut Nurul, beberapa hal yang bisa membuat hasil pilpres berbeda dari hasil survei, yaitu margin error mencapai empat persen dan 30 persen masyarakat yang belum menentukan pilihannya. Dia menyatakan, kubu Prabowo-Hatta akan menggunakan survei sebagai bahan acuan untuk penguatan basis suara.
Kemarin, Prabowo-Hatta berkunjung ke Sumatra. Prabowo ke Medan, Sumatra Utara, dan Hatta berkampanye di Bengkulu. Nurul menyatakan, koalisi Merah Putih menargetkan Jokowi-Hatta meraih suara 60 persen di Pulau Andalas.
Prabowo-Hatta berharap bisa mengungguli Jokowi-JK di Sumatra karena pertarungan di Pulau Jawa hampir merata. Nurul menyatakan, mesin Partai Golkar cukup baik di wilayah Sumatra. Kemudian dari sisi kultur, Hatta berasal dari pulau tersebut. “Kekuatan itu akan disinergikan,” ujar dia.
Ada 17 kepala daerah yang ditunjuk sebagai ketua kampanye Prabowo-Hatta di Sumatra. Namun, Direktur Operasi Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta Edhie Prabowo menyatakan, ini bukan jaminan untuk mendulang suara. “Kunjungan-kunjungan ini untuk mendapat kepastian sejauh mana kemajuan tim pemenangan,” kata dia.
Ketua Kampamye Prabowo-Hatta Daerah Sumut Gatot Pujo Nugroho menargetkan suara 65-70 persen di wilayahnya. Gubernur Sumut itu menyatakan, lebih dari 100 elemen masyarakat menyatakan dukungan untuk pasangan urut nomor 1 itu. rep:irfan fitrat/antara ed: ratna puspita
Ikuti Whatsapp Channel Republika