MEDAN - Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSU) Shohibul Anshor Siregar memperkirakan partisipasi pemilih dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 bisa lebih tinggi dari Pemilu Legislatif (Pileg) 2014. Hal itu antara lain dipicu pamor kedua pasangan calon presiden/wakil presiden itu yang semakin kuat.
"Kedua kubu tampaknya mampu menembus batas psikologis politik yang membuat masing-masing pemilih merasa terlibat secara ideologis," kata Shohibul di Medan, Ahad (15/6). Jumlah partisipasi di pilpres (pemilu presiden) itu juga dipicu langkah para "investor" di balik kedua kubu yang dipastikan memaksimalkan mobilisasi pemilih untuk memperjuangkan investasi besar-besaran agar tidak sia-sia terhadap masing-masing pasangan calon presiden/wakil presiden itu.
Selain itu, menurut Shohibul, yang tidak kalah penting menambah semangat keikutsertaan pemilih adalah peran media massa. Media massa yang secara fakta juga tidak bisa menghindari keberpihakan dengan masing-masing calon semakin memperuncing semangat pertentangan.
Sehingga, dengan sendirinya seseorang atau warga yang tadinya atau awalnya acuh tak acuh diperkirakan akan dengan sukarela ambil bagian dalam pilpres itu yakni ikut memilih. "Atmosfer pilpres dewasa ini kelihatan begitu kuat. Orang yang pernah apatis pun kini banyak yang mulai merasa harus memberi suara di TPS sehingga partisipasi bisa di atas pileg yang 71 persen," katanya.
Pengawasan ketat
Menurut Shohibul, agar partisipasi tinggi itu nantinya bisa terus dipertahankan ke depannya, pemerintah harus melakukan pengawasan ketat agar pilpres berlangsung jujur dan adil. Langkah itu diperlukan apalagi mengingat pileg yang baru berlalu dinilai masyarakat sangat buruk di mana kental dengan money politics.
Kesan buruk itu sedikit berkurang dengan langkah-langkah yang dilakukan pihak pusat dengan memberhentikan dan membuat surat peringatan keras kepada pejabat KPU dan pengawasa pemilu provinsi dan kabupaten/kota yang dinilai "nakal".
Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut Laksamana Adiyaksa menyebutkan, pengusaha juga berharap pilpres berjalan aman agar kekondusifan dunia usaha tetap terjaga. Dia tidak memungkiri adanya upaya-upaya mengajak pengusaha untuk memilih pasangan calon presiden/wakil presiden itu.
antara ed: fitriyan zamzami