Nusa Tenggara Timur (NTT) dan presiden pertama RI, Sukarno, punya sejarah mereka sendiri. Pada 1938, di Ende, Pulau Flores, yang kini masuk wilayah NTT, Sukarno diasingkan oleh Pemerintah kolonial Belanda. Ia berdiam di NTT selama empat tahun penuh sebelum akhirnya diberangkatkan ke Surabaya pada 1938.
Di pembuangan, pemikiran Sukarno tak diam. Ia menuturkan dalam biografinya, bahwa di Ende-lah dasar-dasar negara yang ingin ia merdekakan mulai dirancang. Dasar-dasar tersebut saat ini mewujud dalam bentuk Pancasila.
Sejarah itu punya implikasi ke masa kini. Kendati Golongan Karya (Golkar) selalu menang di NTT pada masa Orde Baru, PDI kerap membuntuti dengan suara yang signifikan.
Sejak reformasi, PDI Perjuangan juga mendominasi kendati kemudian dipatahkan pada Pileg 2014 lalu. Kendati demikian, suara PDI Perjuangan di provinsi tersebut masih tetap signifikan.
Jika dihitung dari perolehan suara pada Pileg 2014 lalu, parpol koalisi pendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa lebih unggul. Kendati demikian, bukan berarti Prabowo bisa menang mudah di NTT. Yang terjadi malah bisa sebaliknya.
Keunggulan pasangan Joko Widodo (Jokowi) Jusuf Kalla (JK) di provinsi tersebut utamanya dibantu kenangan indah NTT dengan Sukarno. NTT juga adalah salah satu provinsi di mana pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo mendapat suara signifikan pada pilpres terdahulu.
Selain itu, Gubernur NTT Frans Lebu Raya juga menjanjikan dukungan penuh bagi pemenangan Jokowi-JK. Meski saingannya pada Pemilukada NTT 2013, Esthon Foenay, yang diusung Gerindra juga punya basis suara tak sedikit.
Merunut sejarah, PDI Perjuangan dan Jokowi punya bekal mumpuni di NTT. Kendati demikian, kecenderungan terkini masih bisa digoyang.
oleh:Fitrian Zamzami
Hasil Pilpres 2009 di NTT:
Megawati-Prabowo: 41,30 persen
SBY-Boediono: 52,73 persen
JK-Wiranto: 5,97 persen
Hasil Pemilukada NTT 2013:
Pemenang: Frans Lebu Raya- Beny Litelnony (51,25 persen)
Pendukung: PDIP
Runner-Up: Esthon Foenay-Paul Tallo (48,75 persen)
Pengusung: Gerindra
Suara Koalisi pada Pileg 2014 di NTT:
Jokowi-JK:
PDIP: 17,15 persen
Nasdem: 11,50 persen
PKB: 5,56 persen
Hanura: 6,29 persen
PKPI: 2,55 persen
Total: 43,05 persen
Prabowo-Hatta:
Gerindra: 9,93 persen
PAN: 8,74 persen
Golkar: 23,44 persen
PKS: 2,63 persen
PPP: 1,28 persen
PBB: 1,74 persen
Total: 47,76 persen
Demokrat (Netral): 13,42 persen
Daftar Pemilih tetap NTT: 3.094.988
Suara Sah: 2.355.161
Sumber: Badan Pusat Statistik/Komisi Pemilihan umum