DENPASAR - Pakar pertanian dari Universitas Udayana, Prof Dr I Wayan Windia, menilai, kedua pasangan calon presiden (capres) mempunyai potensi, keinginan, dan tekad untuk memajukan pembangunan sektor pertanian yang tangguh di Indonesia. Potensi itu diharapkan terwujud ketika terpilih.
Windia yang juga Ketua Pusat Penelitian Subak Unud berharap pembangunan sektor pertanian bisa menjadi prioritas utama. Sesuai amanat Undang-Undang Pangan, yaitu dengan mewujudkan tiga sasaran, yakni ketahanan pangan, kemandirian pangan, dan kedaulatan pangan.
Sasaran itu sangat mungkin direalisasikan karena wilayah Indonesia sebagai daerah tropis dari Sabang sampai Merauke memiliki lahan pertanian yang sangat luas dan subur. "Masalahnya, hanya kemauan pemerintah untuk mengalokasikan dana untuk membangun sektor pertanian secara sungguh-sungguh," kata Windia.
Organisasi dunia yang membidangi pangan dan pertanian, FAO, menetapkan standar untuk memajukan sektor pertanian. Suatu daerah atau negara minimal harus mengalokasikan dana 20 persen untuk investasi di bidang pertanian.
Windia yang merupakan sekretaris tim penyusunan proposal Subak untuk menjadi warisan budaya dunia (WBD) mengatakan, Indonesia hingga kini baru mengalokasikan tujuh persen dana APBN untuk pembangunan sektor pertanian. "Bahkan, Bali persentasenya baru 0,5 persen," kata dia.
Lima tahun mendatang, Indonesia bisa menjadi negara raksasa bidang pertanian di kawasan Asia Pasifik. Namun, Indonesia harus mengucurkan dana untuk sektor pertanian sesuai standar FAO yang disertai keseriusan serta pengawasan untuk menghindari adanya penyalahgunaan anggaran,
Menurut Windia, hal itu bakal berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Khususnya, kata dia, petani, nelayan, dan peternak yang selama ini hidup di bawah garis kemiskinan. "Jika Indonesia mampu sebagai negara raksasa dalam bidang pertanian, selain untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri juga akan dapat mengekspor hasil-hasil pertanian ke mancanegara," kata dia.
Pilpres 2014 diikuti dua pasangan capres-cawapres, yaitu pasangan nomor satu, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, dan nomor urut dua, Joko Widodo-Jusuf Kalla. Jokowi sudah menyiapkan enam kebijakan terkait pertanian.
Prabowo juga menjanjikan akan menyejahterakan petani kalau mendapat mandat rakyat sebagai presiden. Upaya yang akan dilakukan untuk menyejahterakan petani, di antaranya ketersediaan pupuk murah yang terjangkau bagi petani.
rep:irfan fitrat/antara ed: ratna puspita