KUPANG -- Presiden terpilih harus memiliki kepedulian terhadap nasib tenaga kerja (TKI). Sebab, sebagian besar TKI mengalami penyiksaan dan perbudakan hingga dihukum mati ketika mencari nafkah di luar negeri.
Pembina Aliansi Melawan Perdagangan Orang (Ampera) Nusa Tenggara Timur Rm Leo Mali mengatakan, perhatian dan kepedulian untuk menjaga harkat dan martabat bangsa dan negara. Selain itu, TKI merupakan pahlawan devisa negara.
Ampera NTT mengeluarkan pernyataan ini setelah hampir dua pekan pelaksanaan kampanye kedua capres-cawapres tidak mengeluarkan komentar mengenai TKI. "Ini aspirasi yang mungkin mewakili harapan sebagian besar masyarakat buruh migran Indonesia," kata Leo.
Menurut Leo, TKI telah ikut mengangkat perekonomian Indonesia. Karena itu, TKI harus mendapat perlindungan sebagai warga negara. "Serta disejahterakan sebagai kelompok masyarakat marginal (tersisih) yang terpuruk dalam jurang kemiskinan secara ekonomi," ujar dia.
Leo juga mengingatkan para calon pemimpin bangsa ke depan harus memasukkan TKI dalam visi-misi untuk diimplementasikan ke depan. Sebab, kampanye maupun visi-misi capres belum ada yang benar-benar mencerminkan kepedulian para calon pemimpin bangsa tersebut terhadap isu TKI. "Semua masih bersifat normatif," kata dia.
Pemilu presiden pada 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Kendati belum berbicara secara khusus mengenai persoalan TKI selama kampanye dua pekan ini, dukungan dari TKI untuk kedua kandidat sudah dideklarasikan.
Pekan lalu, 300 TKI yang tergabung dalam rombongan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) & TKI Peduli Bangsa menyatakan dukungan terhadap pasangan Prabowo-Hatta di Rumah Polonia, Jakarta. Ratusan TKI ini datang dari Purwakarta, Subang, dan Indramayu.
Pada kampanye di Palembang pekan lalu, Prabowo mengaku prihatin Indonesia tidak mampu menjadi produsen otomotif dan masih menjadi pemasok TKI dengan upah murah. "Indonesia harus bangkit, kuat, makmur. Mampu buat mobil sendiri, motor sendiri, pesawat terbang sendiri," kata dia.
Semantara, dukungan untuk Jokowi dideklarasikan 22 organisasi buruh migran di beberapa daerah di Jawa Timur. Jokowi-JK Pro TKI juga dideklarasikan oleh ribuan TKI dari dalam dan luar negeri. Ketua Penggalangan Buruh Dalam dan Luar Negeri untuk Pemenangan Jokowi-JK Rieke Dyah Pitaloka mengatakan, Jokowi akan memprioritaskan rakyat bekerja di dalam negeri.
Namun, bukan berarti WNI tidak boleh bekerja di luar negeri. "Dalam pemerintahan yang baru pada era Jokowi nanti, semua undang-undang yang menyangkut buruh akan dikerjakan cepat-cepat," kata Rieke.
rep:antara/irfan fitrat/dyah ratna metha novia ed: ratna puspita