Kamis 19 Jun 2014 14:00 WIB

Capresnomik- Berani Ambil Keputusan

Red:

Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen tekstil berkualitas tinggi. Kendati demikian, potensi tersebut dinilai belum tergali secara optimal. Permasalahan gaji pekerja, pemindahan pabrik, dan pemutusan hubungan kerja masih mengemuka. Bagaimana harapan pengusaha tekstil terhadap para calon presiden dan calon wakil presiden? Berikut petikan wawancara Republika dengan Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ade Sudrajat.

Apa harapan pengusaha tekstil terhadap presiden mendatang?

Kami menghendaki pemimpin yang concern terhadap lapangan pekerjaan dan iklim usaha. Tentunya, yang memiliki solusi menyelesaikan masalah di bidang industri tekstil. Kami butuh pemimpin yang berani mengambil risiko besar.

Bagaimana kendala pengusaha tekstil saat ini?

Kendala pertama, masalah kenaikan tarif dasar listrik per kWh. Kenaikan tarif menyebabkan pengusaha mengeluarkan biaya lebih tinggi. Hal ini menyebabkan pengusaha kehilangan daya saing. Kedua, masalah di bidang infrastruktur, seperti kondisi jalan rusak, belum adanya penambahan jalan tol dalam beberapa tahun terakhir, jalur kereta api, dan pelabuhan. Ketiga, masalah sumber daya manusia. Mayoritas pekerja tidak terlatih, sehingga perusahaan yang harus melatih. Padahal, seharusnya menjadi kewajiban negara untuk memberikan keterampilan kepada masyarakat.

Langkah apa yang dilakukan pengusaha untuk mengatasi masalah tersebut?

Kenaikan tarif dasar listrik terjadi tahun ini, sehingga kami belum tahu solusinya. Kami berharap, tarif R1 (kurang dari 2.200 VA) dan R2 (2.200 – 6.600 VA) di naikkan sesuai harga pasar. Hal ini seperti subsidi silang. Padahal, yang bawah tidak menghasilkan output produksi. Jika masalah sumber daya manusia, selama ini memang perusahaan yang mengeluarkan biaya untuk memberikan pelatihan kepada pekerja.

Siapa calon yang menurut Anda bisa memenuhi harapan pengusaha tekstil?

Setelah dua kali debat capres , saya tahu dan yakin visi-misi pasangan nomor urut dua sesuai. Pasangan nomor urut satu saya belum begitu paham visi-misinya. Meskipun, cawapres nomor urut satu, Hatta Rajasa, dari background ekonomi, tapi kami belum melihat prospek ekonomi selama beberapa tahun ini.

Apakah Anda mengajak rekan pengusaha untuk memilih pasangan pilihan Anda?

Saya bukan mengajak, tapi adu argumentasi dengan para pengusaha. Bagaimana prospek ekonomi ke depan jika pemimpinnya kandidat nomor urut satu atau nomor urut dua. Bagaimana prospek infrastruktur dapat dilihat dari visi-misi yang dipaparkan. Saya melihat, faktor JK sudah berani mengambil keputusan. Track record-nya ada.rep:c87 ed: fitriyan zamzami

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement