Senin 07 Jul 2014 12:00 WIB

Saksi di TPS Jangan Lengah

Red:

JAKARTA -- Kedua kubu pasangan calon presiden mempersiapkan ribuan saksi untuk mengamankan tempat pemungutan suara (TPS) saat pencoblosan suara pemilu presiden, 9 Juli. Kedua kubu mengingatkan agar para saksinya di TPS tidak lengah saat proses pemungutan dan penghitungan suara.

Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi memastikan, telah menyiapkan relawan saksi untuk berjaga di 17 ribu lebih tempat pemungutan suara (TPS) di DKI Jakarta. Mereka menilai, keberadaan saksi sangat penting dalam mewujudkan demokrasi yang jujur, adil, dan transparan.

"Saksi bagian penting dan strategis guna kelancaran pelaksanaan pilpres," kata Kepala Divisi Pengkajian Seknas Jokowi, Hilmar Farid Setiadi, dalam siaran pers kepada wartawan di Jakarta, Ahad (6/7).

Seknas Jokowi telah melatih dan membekali para saksi di acara "Hanya Kecurangan yang Dapat Mengalahkan Jokowi-JK". Dalam kesempatan itu, para relawan diminta merekrut 10 orang untuk menjadi saksi.

Harapannya, di setiap TPS akan ada sekitar 10 orang saksi. "Dengan jumlah 17 ribu lebih TPS di DKI Jakarta maka kebutuhan relawan untuk menjadi saksi di TPS minimal sebanyak 170 ribu orang," ujar Hilmar.

Para saksi tidak hanya dibekali pengetahuan teknis prosedur pilpres di tingkat TPS, tapi juga petunjuk peran mereka dalam pengawasan kecurangan dan melaporkannya. Hilmar optimistis, target jumlah saksi akan terpenuhi dalam pekan terakhir menjelang pencoblosan.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumatra Utara Fadly Nurzal mengatakan, surat suara pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa harus tetap dijaga saat dilaksanakannya pemilu presiden. Fadly mengatakan, pengawalan surat suara pasangan Prabowo-Hatta harus dilakukan selektif mungkin, mengingat situasi politik yang terjadi saat ini sudah mulai memanas.

Fadly menyebutkan, pengawalan surat suara pasangan Prabowo-Hatta tidak hanya dilakukan saat penghitungan surat suara di TPS, kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, juga hingga di tingkat provinsi.

"Kita harus tetap menjaga dan mengawal ekstra ketat penghitungan surat suara pasangan Prabowo-Hata agar jangan sampai dicurangi, sehingga nantinya akan merugikan perolehan suara calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1 tersebut," ujarnya.

 

 

 

 

 

 

 

Logistisk pilpres 2014

(Foto: Agung Supriyanto/Republika)

 

Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) Sulawesi Selatan menyiapkan sebanyak 16.575 saksi untuk mengawal dan mengamankan suara pasangan Prabowo-Hatta. Ketua DPW PKS Sulsel Andi Akmal Pasluddin mengatakan, selain menyiapkan puluhan ribu saksi, pihaknya juga menyiagakan koordinator desa, kecamatan, dan koordinator data untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan saat penghitungan suara. "Seluruh saksi dan tim koordinator akan kita tugaskan diseluruh TPS se-Sulsel pada Pilpres 2014. Kami juga memiliki saksi yang militan dan sudah terbukti kinerjanya saat pemilihan legislatif (pileg) lalu," katanya.

Untuk mendukung kinerja para saksi, DPW PKS Sulsel juga sudah melatih seluruh saksi dengan maksimal. Seluruh saksi juga masih akan mendapat dukungan dari relawan yang berada di luar TPS.

Di tim pemenangan Prabowo-hatta, PKS memang diberi kepercayaan untuk menyiapkan saksi, baik tingkat nasional, hingga lokal. PKS mendapat kepercayaan dari tim Koalisi Merah Putih karena diangap memiliki kader yang militan dan dipercaya mampu mengawal suara dari TPS hingga KPU. "Kita memang mendapat mandat untuk menyiapkan saksi. Kita juga punya tim data yang kuat dan berpengalaman. Mereka akan saling bersinergi untuk mengamankan suara untuk Prabowo-Hatta di Sulsel," jelasnya. rep:muhammad akbar wijaya/antara ed: muhammad fakhruddin

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement