JAKARTA - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) meminta usulan dari masyarakat untuk menteri yang akan masuk dalam kabinet. Jokowi membuat polling menteri pada fanpage Facebook-nya, Jokowi Center.
Jokowi mengakui, timnya sengaja membuat polling menteri tersebut. Sebab, ia ingin mengetahui langsung seperti apa keinginan masyarakat. "Kita ini baru minta masukan. Tidak ada salahnya dong minta masukan," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (24/7).
Masyarakat pengguna Facebook bisa membuka tautan pada fanpage tersebut yang akan terhubung ke sebuah laman berjudul Kabinet Alternatif Usulan Rakyat (KAUR). Ada tiga usulan nama untuk satu jabatan menteri. Masyarakat bisa memilih satu di antara mereka atau bisa juga mengusulkan nama lain.
Contohnya, untuk jabatan menteri politik, hukum, dan HAM, ada tiga nama kandidat jenderal, yakni Jenderal TNI Budiman, Jenderal TNI Moeldoko, dan Jenderal TNI (Purn) Sutiyoso. Jika tidak suka dengan ketiga jenderal tersebut, masyarakat bisa mengisi satu nama pilihannya di kolom others.
Untuk jabatan menteri agama, tiga nama yang diusulkan, yakni Azyumardi Azra, Lukman Hakim Saifudin, dan Siti Maulida.
Indo Barometer merilis prediksi susunan kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). "Prediksi susunan kabinet ini merupakan terawangan yang diharapkan dapat memancing diskusi sehat dari masyarakat dan media massa, bahkan menjadi masukan bagi Jokowi-JK," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari.
Komposisi kabinet Jokowi-JK yang beredar di dunia maya, tutur Qodari, sangat mungkin dilempar ke publik untuk melihat reaksi masyarakat terhadap figur-figur calon menteri. Qodari menyatakan, Jokowi baru saja terpilih kemarin malam, Selasa (22/7), jadi sifat komposisi kabinet itu baru sebatas rumor, apalagi masih ada waktu dua setengah bulan lagi.
Dari komposisi kabinet yang beredar itu, Qodari menilai, beberapa posisi menteri cukup masuk akal, beberapa posisi agak kontroversial, dan posisi lainnya agak meragukan. Misalnya, posisi menteri koordinator politik, hukum, dan keamanan (menkopolkam) yang dijabat AM Hendropriyono. Posisi itu dinilai kurang tepat oleh Qodari. "Orang yang lebih tepat adalah Ryamizard Ryacudu," ungkap Qodari.
Sedangkan, posisi menteri agama, dinilai Qodari agak kontroversial. Pasalnya, Siti Musdah Mulia bukan orang yang mewakili pemikiran mainstream agama di Indonesia. Meskipun kualifikiasinya memenuhi standar, papar Qodari, tapi pemikiran keagamannya bukan mainstream yang biasanya berasal dari kalangan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
Jabatan menteri agama merupakan posisi sensitif di Indonesia. Qodari memprediksi, Jokowi akan memilih figur dari kalangan mainstream untuk posisi menteri agama, bisa NU atau Muhammadiyah. Namun, biasanya dari NU.
Beberapa nama lain seperti Muhammad Prakosa dianggap Qodari sudah pas dengan posisi menteri kehutanan (menhut).
Namun, Luhut Panjaitan dianggap Qodari kurang sesuai dengan posisi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN). Menurutnya, posisi itu lebih pas diisi oleh aktivis antikorupsi, Teten Masduki.
Qodari memaparkan, susunan kabinet Jokowi-JK yang beredar di dunia maya itu memiliki kekurangan karena belum memasukkan unsur pengaruh JK di kabinet. "Orang-orang di sekitar JK belum terlihat di komposisi kabinet Jokowi-JK yang beredar di dunia maya itu," ujarnya.rep:halimatus sa'diyah/ c57 ed: muhammad fakhruddin